Dinsos Gunungkidul Catat Ada 270 Lebih Anak Yatim Piatu Karena COVID-19
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gunungkidul tengah melakukan pendataan bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya lantaran meninggal dunia akibat
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gunungkidul tengah melakukan pendataan bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya lantaran meninggal dunia akibat COVID-19.
Rencananya, mereka akan diberi bantuan.
Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Sosial, Dinsos Gunungkidul, Hadi Hendra Prayoga mengungkapkan bahwa pihaknya sejauh ini sudah mendata sekitat 270-an anak.
"Mereka anak yatim (tidak ada ayah), piatu (tidak ada ibu), maupun yatim-piatu, karena orangtuanya meninggal dunia akibat COVID-19," kata Hendra dihubungi pada Rabu (25/08/2021).
Baca juga: Guru di DI Yogyakarta Diizinkan ke Sekolah untuk Gelar Simulasi Asesmen Nasional
Menurutnya, umur anak-anak tersebut beragam namun masih usia sekolah, mulai dari 5 hingga 11 tahun.
Ia mengatakan saat ini mereka menetap bersama kerabat keluarga.
Hendra mengatakan pendataan ini terkait dengan permintaan Menteri Sosial Republik Indonesia (RI), Tri Rismaharini.
Rencananya, akan ada penyaluran bantuan khusus bagi anak-anak yatim piatu tersebut.
"Permohonan tersebut baru kami tindak lanjuti," ungkapnya.
Hendra mengaku belum mengetahui seperti apa bentuk bantuan hingga mekanisme penyalurannya. Saat ini, pihaknya masih menunggu instruksi resmi terkait program tersebut.
Sembari menunggu instruksi dan realisasi, Dinsos Gunungkidul kini turun tangan melakukan penanganan pada anak-anak tersebut.
Adapun kegiatannya berupa pendampingan hingga pemantauan rutin terkait kondisi mereka.
"Pelaksanaannya dilakukan lewat tenaga kami dari pendamping PKH (Program Keluarga Harapan), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, dan sebagainya," jelas Hendro.
Baca juga: GKR Indonesia dan Dompet Dhuafa Gencarkan Vaksinasi Covid-19 untuk Warga Disabilitas
Terpisah, Pelaksana Tugas Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, DP3AKBPMD Gunungkidul, Subiyantoro juga mengatakan pendataan tengah berjalan, berkoordinasi dengan tiap kapanewon.
Ia mengatakan belum ada program pendampingan pada anak-anak yatim-piatu tersebut. Pasalnya, selama ini pihaknya lebih banyak berfokus pada penanganan anak-anak korban kekerasan.
"Akan kami bahas secara internal terkait pendampingan bagi anak-anak yatim-piatu ini," kata Subiyantoro. (alx)