Terus Berjalan, 1.200 Tangki Air Bersih Sudah Disalurkan BPBD Gunungkidul

Meski musim kemarau tahun ini cenderung basah, sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul masih mengalami kesulitan air bersih.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Meski musim kemarau tahun ini cenderung basah, sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul masih mengalami kesulitan air bersih.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun terus melakukan penyaluran.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki menyampaikan hingga pertengahan Agustus ini, pihaknya sudah menyalurkan lebih dari separuh kuota tangki air bersih yang ditargetkan.

"Sejauh ini kami sudah menyalurkan sebanyak 1.200 tangki air bersih," kata Edy pada wartawan, Senin (23/08/2021).

Baca juga: Legenda Baru di MasterChef Indonesia Lord Adi Harus Tersisih di Top 3, Ini Perjalanan Karirnya

Tahun ini, BPBD Gunungkidul menargetkan 2.200 tangki air bersih tersalurkan dengan total anggaran Rp 700 juta.

Penyaluran dilakukan dengan lima kendaraan pengangkut air yang mereka miliki.

Edy mengatakan sampai saat ini ada 10 kapanewon yang resmi mengajukan permohonan bantuan air bersih.

Kapanewon Girisubo menjadi wilayah paling banyak menerima dropping air bersih.

"Setidaknya sudah 400 tangki air yang disalurkan ke Girisubo, menyusul Rongkop dengan 288 tangki," ungkapnya.

Wilayah yang turut mendapatkan bantuan air bersih adalah Tepus (144 tangki), Tanjungsari (132 tangki) dan Panggang (108 tangki).

Berikutnya Semin (48 tangki), Saptosari (44 tangki), Paliyan (32 tangki), dan Wonosari (4 tangki).

Mengingat prosesnya masih terus berjalan, jumlah tangki yang disalurkan bisa bertambah. Begitu juga wilayah yang mengajukan permohonan air bersih, sebab total ada 16 kapanewon yang dinilai berpotensi alami krisis air.

"Menurut pendataan, hanya Karangmojo dan Playen yang terbebas dari masalah air bersih tahun ini," kata Edy.

Baca juga: Ini Waktu Sholat Dhuha, Bisa Dikerjakan Sebelum Adzan Dzuhur, Lengkap Bacaan Niat dan Doa

Berdasarkan data, 99.559 jiwa warga Gunungkidul dinilai berpotensi terdampak krisis air bersih. BPBD Gunungkidul pun turut dibantu oleh swasta, yang mana sejauh ini sudah menyalurkan sebanyak 7 tangki.

Sejumlah kapanewon di Gunungkidul memiliki anggaran sendiri untuk distribusi air bersih. Salah satunya di Tanjungsari, seperti yang diungkapkan oleh Panewu Rakhmadian Wijayanto.

"Kami ada alokasi Rp 54,6 juta dari anggaran untuk dropping air bersih," ungkap Rakhmad.

Namun ia memandang anggaran tersebut belum mampu menjangkau seluruh wilayah Tanjungsari yang membutuhkan bantuan air bersih. Itu sebabnya, ia tetap mengajukan permohonan ke BPBD Gunungkidul. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved