BRI LIga 1 2021

Ini Alasan Fisioterapis PSS Sleman Mengundurkan Diri Jelang Diputarnya BRI Liga 1

Ini Alasan Fisioterapis PSS Sleman Mengundurkan Diri Jelang Diputarnya BRI Liga 1

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Media Official PSS Sleman
Fisioterapis PSS Sleman, Lutfinanda Amary. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jelang kickoff Liga 1 2021, PSS Sleman harus kehilangan salah satu staf fisioterapisnya setelah Lutfinanda Amary resmi mengundurkan diri.

Lutfinanda Amary memutuskan untuk mundur dari tim fisioterapis PSS Sleman lantaran perbedaan visi dengan manajemen.

Dihubungi Tribunjogja.com, Lutfi, sapaan akrab Lutfinanda Amary, membenarkan kabar soal pengundurkan dirinya.

Dia menyebut perbedaan visi dan misi menjadi alasan dirinya mundur dari PSS Sleman.

"Saya dengan PSS Sleman sudah beda visi misi dan prinsip hidup untuk saat ini, jadi saya pilih untuk mengundurkan diri, dan tidak melanjutkan kontrak di sana," katanya, Senin (22/8/2021).

Hanya saja Lutfi tak mau menjelaskan lebih rinci perbedaan visi misi apa yang dimaksudkan yang sampai membuatnya memilih menarik diri dari PSS Sleman.

Lantas bagaimana dengan karirnya saat ini?

Pria asli Jakarta ini mengaku telah dilirik oleh beberapa klub Liga 1 untuk menjadi bagian dalam tim mengarungi kompetisi.

Namun Lutfi tak mau buru-buru untuk mengambil keputusan karena ingin menimang dan menyamakan visi misi dengan tim yang mau memakai jasanya.

"Sekarang saya santai dulu saja, sejauh ini sudah ada dua tim dari Liga 1 yang sudah menghubungi, karena memang baru sounding kemarin. Tapi saya mau satukan visi misi dulu, tidak mau buru-buru teken kontrak," bebernya.

Baca juga: Jelang 4 Hari Kick Off Liga 1 PSS Sleman Belum Kumpulkan Pemain, Bek PSS Ini Tetap Latihan Mandiri

Baca juga: Wahyu Sukarta Termotivasi Raih Sukses Bersama PSS Sleman Setelah Kelahiran Anak Pertamanya

Sejauh ini Lutfi belum mau mengungkapkan dua tim mana yang berminat merekrutnya.

Ditanya soal kriteria tim yang akan menjadi pelabuhan selanjutnya, bapak dari satu orang anak ini menjelaskan tidak ada yang muluk-muluk, asalkan tim tersebut memiliki visi misi untuk membuat sepak bola Indonesia lebih baik.

"Sebetulnya mau di Papua pun saya mau-mau saja, tidak mesti dekat rumah, gaji telat juga tidak masalah, asal saya dan tim tersebut bisa satu visi misi buat memajukan sepak bola Indonesia," paparnya.

Situasi tersebut ia ceritakan sudah sering dihadapi semenjak menjadi fisioterapis di Borneo FC dan yang terbaru di PSS Sleman.

Dirinya pulang kampung ke Jakarta menemui anak istrinya hanya ketika tim libur latihan atau tidak ada kegiatan seperti saat PPKM ini.

"Istri dan anak saya di Jakarta, karena di sana istri juga kerja sebagai fisioterapis juga, spesialisasi di pediatric (anak). Jadi kalau saya pulang hanya pas tim libur dan off season saja," jelas pria yang sedang menunggu kelahiran anak keduanya. (Tribunjogja/Taufik Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved