Yogyakarta
WHO Sebut Risiko Penularan Covid-19 di DI Yogyakarta Masih Tinggi, Ini Tanggapan Pemda DIY
DIY tetap berada di level tertinggi penularan komunitas (CT4) dalam kasus mingguan Covid-19 per 100 ribu populasi.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dalam laporan Situation Report-68 yang dirilis oleh WHO pada Kamis (19/8/2021) kemarin menyebutkan ada enam provinsi di Indonesia masih berada di tingkat penularan tinggi corona, satu di antaranya adalah Provinsi DI Yogyakarta.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengakui bahwa risiko penularan virus corona di wilayahnya masih tergolong tinggi.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Datang Lebih Banyak Bulan Depan, Forkopimda DIY Percepat Vaksinasi
Hal itu dilihat dari jumlah penambahan kasus terkonfirmasi yang mencapai lebih dari 1.000 kasus tiap harinya.
Kendati demikian, meski tergolong tinggi, perkembangan kasus terkonfirmasi mulai menunjukkan tren penurunan.
"Kalau kita bandingkan beberapa saat lalu kan sudah turun, tapi tetap masih tinggi saja karena angka konfirmasi masih fluktuatif sekitar angka 1.000 kasus," terang Sekda Baskara Aji saat ditemui di kantornya, Jumat (20/8/2021).
Untuk menekan penularan, Pemda DIY berkomitmen untuk menerapkan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Yang kita lakukan tindakan seperti yang sudah kita lakukan. Ada pengetatan sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri," jelasnya.
Baca juga: Kejar Herd Immunity, Pemda DIY Tingkatkan Laju Vaksinasi Harian
Sedangkan untuk menekan angka kematian, pihaknya tengah berfokus untuk membujuk agar warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah dapat pindah ke selter isolasi jika menunjukkan gejala Covid-19.
Upaya itu dilakukan oleh Satgas Penebalan Nakes yang telah dibentuk belum lama ini.
Selain itu, pasien isoman juga diberikan suplemen dan obat gratis agar kondisinya tak memburuk.
"Kita berikan pendampingan para isoman. Baik dalam rangka konsultasi kesehatan termasuk obat-oabtan karena obatnya juga dibantu TNI. Kita lakukan supaya kita sejak dari dulu bisa menanggulangi," jelasnya.
Aji melanjutkan, saat ini Pemda DIY juga tengah menggenjot pelaksanaan vaksinasi agar kekebalan kelompok terhadap virus Corona dapat segera terbentuk.
Target vaksinasi harian pun akan digenjot dari 12 ribu menjadi 20 ribu dosis.
Baca juga: Kabupaten Kota di DI Yogyakarta Tingkatkan Sasaran Vaksinasi Harian
"Stok vaksinasi kan sudah lumayan bagus akhir-akhir ini. Kita sudah koordinasi denagan kabupaten kota TNI Polri akan memperbanyak vaksinasi massal maupun sentra vaksin. Kita kembangkan di beberapa tempat," jelasnya.
Jumlah vaksinator di DIY saat ini berjumlah 1.498 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan dan juga TNI, Polri.
Jika tenaga vaksinator diomptimalkan, jumlah sasaran perharinya bisa meningkat signifikan yakni mencapai 59.920 sasaran.
Dengan catatan, tiap satu vaksinator harus mampu menyuntikkan sebanyak 40 sasaran setiap harinya.
"Yang kita harapkan supaya vaksinasi bisa selesai Oktober mestinya harus 50 ribu sehari," jelasnya. ( Tribunjogja.com )