PPKM di Kulonprogo Berdampak, Jumlah Warga Isoman Turun 50 Persen

Terjadi penurunan jumlah warga isolasi mandiri sebanyak 50 persen selama penerapan PPKM di Kabupaten Kulonprogo

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA/ Sri Cahyani Putri
Relawan sedang menyiapkan sarpras di isoter Rusunawa Giripeni, Wates, Kulon Progo, Kamis (5/8/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di Kabupaten Kulon Progo dinilai cukup berdampak terhadap jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Buktinya, selama PPKM, pasien isoman mengalami penurunan hingga 50 persen. 

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan pasien isoman di wilayahnya pada Juli 2021 lalu tercatat ada 5.000 orang.

Namun setelah adanya PPKM Level 4 yang berlangsung hingga 16 Agustus 2021, jumlah pasien isoman di Kulon Progo turun menjadi 2.500 orang. 

"Dengan turunnya pasien isoman di Kulon Progo artinya penanganan masyarakat yang terpapar Covid-19 telah tertangani dengan baik oleh tenaga kesehatan (nakes). Sehingga ia berharap perpanjangan PPKM level 4 hingga 23 Agustus 2021 mendatang juga dapat menurunkan kasus aktif Covid-19," tuturnya, Rabu (18/8/2021). 

Sebab, lanjut fajar, penerapan PPKM belum berdampak pada kasus Covid-19 yang masih di atas 100 kasus per hari. 

Kendati demikian, keberadaan isolasi terpusat (isoter) Rusunawa Giripeni juga turut menurunkan jumlah kematian pasien isoman. Per hari ini jumlah pasien yang menghuni di isoter sebanyak 65 orang. 

Selain itu, PPKM juga berdampak terhadap keterisian hunian tempat tidur atau bed occupancy rate di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo. 

Keterisian bangsal isolasi di RS mencapai 57,90 persen dari total kapasitas 121 tempat tidur (TT) di RS pemerintah dan swasta. 

Baca juga: Polres Klaten Selidiki Pelaku Penyebar Selebaran yang Menyindir Penanganan COVID-19

Rinciannya di RSUD Wates ada 54 TT terdiri dari 6 bed critical dan terisi semuanya serta 48 bed non critical dan terisi 33 TT. 

Kemudian di RSUD Nyi Ageng Serang ada 30 bed non critical dan terisi 19 TT. Lalu di RS Swasta ada 37 TT telah terisi 12 TT. 

Sementara keterisian antrean di instalasi gawat darurat (IGD) di Kulon Progo mencapai 67,80 persen.

Di RSUD Wates ada 5 TT isolasi IGD telah terisi semuanya dan menunggu antrean 4 orang. Kemudian RSUD Nyi Ageng Serang ada 7 TT isolasi IGD terisi 1 TT serta di RS swasta ada 10 TT telah terisi 2 TT. (tribunjogja.com/scp/mon) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved