Pemimpin Taliban Bakal Tunjukkan Diri ke Dunia, Tak Ada Lagi Rahasia
jajaran pemimpin Taliban berjanji untuk menunjukkan diri mereka kepada dunia dan tidak akan bersembunyi lagi
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com KABUL -- Setelah berhasil menguasai Afghanistan, jajaran pemimpin Taliban berjanji untuk menunjukkan diri mereka kepada dunia dan tidak akan bersembunyi lagi.

Seorang pejabat Taliban pada Rabu (18/8/2021) menegaskan, pihaknya akan lebih terbuka, tidak seperti 20 tahun terakhir di mana para pemimpinnya sebagian besar hidup secara rahasia.
"Perlahan, secara bertahap, dunia akan melihat semua pemimpin kami, tidak akan ada bayangan kerahasiaan," kata pejabat senior Taliban, yang menolak disebutkan namanya, kepada Reuters.
Pejabat itu mengatakan, anggota Taliban telah diperintahkan untuk tidak merayakan penguasaan mereka di Afghanistan untuk memberikan rasa aman. Tapi, semua warga sipil harus menyerahkan senjata dan amunisi.
Dalam konferensi pers pertamanya pada Selasa (17/8), juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menegaskan, kelompoknya tidak ingin konflik terus terjadi.
Para pemimpin Taliban disebut telah memaafkan semua pihak yang melawan mereka. Taliban memastikan tidak akan melakukan balas dendam.
Sejumlah janji turut disampaikan, termasuk menjamin hak-hak perempuan dalam bersekolah dan bekerja selama syariat Islam tetap ditegakkan.
Para pejabat Taliban juga berjanji untuk tidak akan berselisih dengan negara lain dan memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat yang selama ini memerangi mereka.
Demi kelangsungan hubungan internasional, Taliban berjanji untuk menjaga semua delegasi asing yang ada di Afghanistan, baik kedutaan dan stafnya atau perwakilan asing lainnya.
Wakil Presiden Afghanistan
Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh menganggap dirinya sebagai penjabat kepala negara di bawah konstitusi, mengingat fakta Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
"Sesuai konstitusi Afghanistan, dalam ketidakhadiran, pelarian, pengunduran diri, atau kematian Presiden, Wakil Presiden Pertama menjadi Presiden sementara," kata Saleh di Twitter, Selasa (17/8).
"Saya saat ini berada di dalam negara saya dan adalah Presiden sementara yang sah. Saya menjangkau semua pemimpin untuk mengamankan dukungan dan konsensus mereka," ujarnya, seperti dikutip TASS.
Baca Juga: Taliban pastikan wanita Afghanistan tak wajib gunakan burqa
Saleh menyerukan untuk "bergabung dengan perlawanan" melawan Taliban dan menekankan, dia tidak akan pernah tunduk pada militan.