Vaksin Merah Putih Diharapkan Mulai Bisa Diproduksi Massal Tahun Depan
Merah Putih merupakan vaksin Covid-19 karya para peneliti di Indonesia yang dikembangkan dari tahap awal
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, vaksin Merah Putih, diharapkan bisa segera diproduksi massal untuk kebutuhan vaksinasi di tanah air.
Seperti diketahui, saat ini vaksin Covid-19 yang digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia merupakan vaksin impor.
Di antaranya adalah Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm hingga Pfizer.
Indonesia pun tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri yang diberi nama vaksin Merah Putih.
Diketahui vaksin Merah Putih merupakan vaksin karya para peneliti di Indonesia yang dikembangkan dari tahap awal mulai dari pengembangan seed vaksin baru hingga proses formulasi dan pengisian (filling).
Baca juga: Semua Vaksin Efektif dan Aman, Masyarakat Diminta Tak Perlu Pilih-pilih Merek
Baca juga: Klinik IDI Bantul Diharapkan Dapat Membantu Percepatan Penanganan Covid-19
Dari beberapa kandidat yang dikembangkan, saat ini pengembangan vaksin menggunakan platform inactivated virus yang dilakukan Tim Peneliti Vaksin Merah Putih UNAIR yang bermitra dengan PT Biotis telah mencapai kemajuan yang sangat baik.
Uji pra-klinik tahap pertama pada hewan uji transgenic mice telah selesai.
Saat ini, berlangsung uji pra-klinik tahap kedua pada hewan uji Macaca.
Pelaksanaan uji klinik pada manusia juga akan dimulai dalam waktu dekat.
Diharapkan vaksin tersebut dapat memenuhi aspek keamanan, khasiat, dan mutu yang dipersyaratkan, sehingga direncanakan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dapat diberikan pada Semester-I Tahun 2022.
"Harapannya untuk vaksin Merah Putih produksi Unair dan PT Biotis ini dimulai semester 1 2022 l," ujar Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito.

Badan POM pun telah menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, Rabu (18/8/2021).
Penny K Lukito mengatakan, PT Biotis Pharmaceutical Indonesia merupakan industri farmasi atau produsen vaksin kedua di Indonesia setelah PT Biofarma.
“Melalui proses panjang tersebut, PT Biotis Pharmaceutical Indonesia telah memenuhi persyaratan, sehingga Badan POM dapat menerbitkan Sertifikat CPOB untuk Fasilitas fill and finish," terang Penny dalam konferensi pers yang digelar secara online pada Hari Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Peta Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia Rabu 18 Agustus 2021: Jateng Terbanyak, Jatim Kedua
Baca juga: Dapat Alokasi Sinopharm dari Arab Saudi, Pemkot Yogyakarta Segera Gelar Vaksinasi untuk Difabel
BPOM pun, kata Penny, akan membantu pengembangan Vaksin Merah Putih dan melakukan pengawalan terhadap regulasi agar sesuai standar internasional dikaitkan dengan aspek keamanan, mutu dan khasiat.