Sebelum Menyerang, TNI Polri Intai Pakai Drone, Lalu Serang Markas KKB Papua Pimpinan Goliat Tabuni

Sebelum Menyerang, TNI Polri Pantau Pakai Drone, Lalu Serang Markas KKB Papua Pimpinan Goliat Tabuni

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Facebook/KOMNAS-TPNPB
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng 

TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - Peralatan canggih yang dimiliki oleh TNI memudahkan prajurit yang ada di medan laga untuk memantau keberadaan anggota KKB Papua.

Salah satunya dengan memanfaatkan drone canggih.

Pemantauan dengan drone ini memudahkan pasukan TNI untuk memantau gerak-gerik para anggota KKB papua sebelum melakukan penggrebekan.

Hal itu pula yang dilakukan oleh tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas Pinang Sirih.

Tim dari Satgas Pinang Sirih yang dipimpin oleh Kasi Intel Operasi Satgas Pinang Sirih Mayor Inf Sudarmin ini berhasil merebut markas KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni yang berada di wilayah Kabupaten Puncak.

Keberhasilan menguasai markas KKB pimpinan Goliat Tabuni ini sukses berkat pengintaian drone yang dilakukan sesaat sebelum penyerangan.

Penyerbuan pasukan gabungan TNI Polri ini dilakukan pada Senin (16/8/2021) sore.

"Diawali dengan patroli drone di Kampung Welenggaru, Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, didapati tiga orang yang diduga KKB.

Ketiganya melakukan tembakan ke Tim Cakra dan saat dipantau melalui drone, ketiga orang tersebut kabur menuju honai," kata Sudarmin dalam keterangannya, Rabu (18/8/2021) seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com dalam artikel berjudul "Satgas Pinang Sirih Kuasai Markas KKB di Kabupaten Puncak Papua, Sita Senjata M16".

Tim Cakra pun langsung melakukan pengejaran dan menembak satu orang anggota KKB. Ketiganya kemudian lari ke dalam hutan.

Setibanya di markas KKB, aparat gabungan menyita satu pucuk senjata laras panjang jenis M16.

"Saat ini Satgas Pinang Sirih melaksanakan koordinasi dengan jajaran aparat keamanan TNI-Polri serta menyiapkan tim cadangan dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 715/MTL sewaktu-waktu akan digerakkan," ujar Sudarmin.

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi KBP AM Kamal menyatakan, personel TNI-Polri masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kelompok yang melakukan penembakan tersebut.

Aparat gabungan melakukan giat patroli agar aktivitas masyarakat tetap aman.

Kamal mengungkapkan, para komandan satuan menginstruksikan kepada seluruh anggota agar melaksanakan siaga di pos masing-masing.

"Untuk menghindari adanya aksi gangguan keamanan di wilayah Ilaga Kompleks pascakontak tembak di Kampung Welenggaru dan Kampung Gugibur Kompleks, Distrik Gome Utara, Puncak," ucapnya.

Baca juga: Izin Jenguk Istri yang Sakit, Anggota KKB Papua yang Ditahan di Lapas Abepura Kabur

Baca juga: Melawan Saat Hendak Ditangkap, Penyuplai Logistik KKB Papua Kelompok Lekagak Telenggen Ditembak Mati

KKB Tembaki Aparat

Sehari sebelum pasukan TNI Polri menguasai markas KKB pimpinan Goliat Tabuni, serangan terhadap aparat keamanan terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak pada Minggu (15/8/2021).

Serangan tersebut dilakukan oleh anak buah Goliat Tabuni.

Tembakan dari KKB mengenai seorang prajurit TNI, Letda Rudi Sipayung dari Satgas Yonif 715/Matuliato.

Dikutip Tribunjogja.com dari Tribun-Papua.com, Danrem 173/PVB Matuliato, Brigjen TNI Iwan Setiawan, mengungkapkan kejadian itu terjadi ketika personel Yonif 715/Matuliato tengah berpatroli lalu disergap KKB di Distrik Gome.

Saat penyergapan tersebut, kata Iwan, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah para personel TNI yang sedang berpatroli itu.

Karena serangan mendadak tersebut, salah satu personel TNI, Letda Inf Rudi Sipayung, mengalami luka tembak dalam kejadian itu.

"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," kata Iwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Menurut Iwan, kondisi Letda Inf Rudi Sipayung yang terkena tembakan saat ini dalam kondisi stabil.

"Kondisi prajurit yang terluka stabil karena langsung ditangani dokter dan paramedis dari Yonif 715," ucap dia.

Iwan mengungkapkan, pihak yang melakukan penyergapan terhadap personel TNI itu merupakan kelompok pimpinan Goliath Tabuni.

Mereka diketahui sudah bergeser dari Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, ke Distrik Gome.

"Wilayah Gome (kini) dikuasai kelompok Goliat Tabuni," kata Iwan.

Sosok Goliat Tabuni

Diketahui Goliat Tabuni adalah panglima tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Ia bermaskas di Tingginambut Puncak Jaya Papua sejak 2004 silam.

Dirinya merupakan bekas anak buah Kelik Kwalik, ia resmi dilantik Jenderal TPNPB 11 Desember 2012.

Goliath Tabuni memimpin perang di puncak jaya dengan sistem strategi gerilya.

Sejauh ini aksi Goliath Tabuni sudah cukup meresahkan warga, bahkan tidak sedikit korban berjatuhan dari warga sipil hingga TNI Polri di Puncak Jaya. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved