Yogyakarta

Pengadaan Oksigen Generator di DI Yogyakarta Masuk Tahap Uji Coba

Nantinya masyarakat bisa memperoleh gas oksigen secara gratis jika telah mendapat surat rekomendasi dari fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie
Pemda DIY menyediakan tiga unit oksigen generator untuk memenuhi kebutuhan oksigen di wilayahnya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY menyiapkan sedikitnya tiga unit mesin oksigen generator untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien Covid-19 di wilayahnya.

Nantinya, masyarakat bisa memperoleh gas oksigen secara gratis jika telah mendapat surat rekomendasi dari fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Generator tersebut terpasang di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

"Masyarakat umum bisa mengakses dengan syarat sepengetahuan faskes terdekat," terang Kepala Satgas Oksigen Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Tri Saktiyana, Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Anggarkan Rp 25 Miliar, Pemda DIY Bakal Bangun Instalasi Oksigen Generator

Adapun untuk rumah sakit dan fasyankes juga bisa mengajukan pasokan oksigen tambagan jika persediaan telah menipis.

"Kepala atau pimpinan RS tinggal melakukan pengajuan," tambahnya.

Tri melanjutkan, dari tiga unit oksigen generator yang diadakan, baru satu unit yang telah memasuki tahap uji coba.

Proses ini penting untuk menguji kualitas oksigen yang diproduksi.

Adapun hasil uji coba menunjukkan hasil yang memuaskan.

Tingkat kemurnian oksigen berada di angka 93 persen atau melebihi standar kemurnian yang sebesar 90 persen.

"Produksi kemurnian oksigen kita sudah di atas 93 persen. Syarat untuk dapat oksigen medis kan 90 persen," jelasnya.

Baca juga: Atasi Kelangkaan, Alat Generator Oksigen di RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo Dioperasionalkan

Tiap oksigen generator, dikatakan mampu memproduksi 500 liter oksigen per menit. 

Artinya, dalam satu hari alat tersebut dapat mengisi sekitar 100 tabung berukuran besar atau 6 meter kubik.

"Tapi tentu saja tidak bisa maksimal. Karena dalam 24 jam butuh istirahat 4 jam. Juga bergantung kualitas udara, kalau naik turun udara juga mempengaruhi waktu produksi," bebernya.

Untuk dua generator lainnya, saat ini masih dalam tahap perakitan di pabrik yang berlokasi di Jawa Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved