76 Tahun Indonesia Merdeka, Ketua Umum PP Muhammadiyah Ingatkan Pentingnya Persatuan Bangsa

Haedar mengungkapkan, kemerdekaan merupakan rahmat Allah Swt Yang Maha Kuasa serta perjuangan seluruh rakyat Indonesia. 

KemenSetneg
Tangkapan layar desain logo HUT ke-76 RI bertema Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - 76 tahun yang lalu bangsa Indonesia resmi menyatakan kemerdekaan.

Seluruh rakyat Indonesia patut mengucapkan rasa syukur atas anugerah ini. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang juga mewakili seluruh elemen Persyarikatan Muhammadiyah turut menyampaikan selamat milad kemerdekaan untuk Republik Indonesia.

Haedar mengungkapkan, kemerdekaan merupakan rahmat Allah Swt Yang Maha Kuasa serta perjuangan seluruh rakyat Indonesia. 

Proklamasi kemerdekaan sebenarnya bukan sekadar penyataan bebas dari penjajahan bangsa lain, tetapi juga mampu mewujudkan kehidupan bangsa dan negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Saat ini bangsa Indonesia dan seluruh bangsa-bangsa di dunia sedang berada dalam musibah pandemi Covid-19. 

Telah banyak yang terpapar bahkan berujung kematian. 

Karenanya, langkah yang tepat mengisi kemerdekaan adalah bersatu agar bangsa ini berdaya mengatasi dan memberi solusi terhadap derita kemanusiaan akibat pandemi ini.

“Semangat persatuan harus menjadi tonggak pertama kita saat ini dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa dan menentukan perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Alhamdulilah, secara umum kita telah bersatu dalam semangat Bhineka Tunggal Ika,” kata Haedar, Minggu (15/8/2021).

Haedar meminta masyarakat mewaspadai benih perpecahan antar komponen bangsa.

Benih-benih itu sudah mulai bermunculan yang kebanyakan melalui kanal sosial media. 

Perbedaan orientasi politik dan benturan kepentingan adalah dua alasan yang sangat potensial menjadi pemicu perpecahan yang tidak diinginkan.

Momentum 76 tahun merdeka dapat dijadikan sarana untuk membingkai ulang benang persatuan. 

“Maka 76 tahun merdeka harus kita jadikan sebagai suasana memberi makna terhadap semangat persatuan Indonesia. Kita harus belajar dari sejarah. Negara yang besar berubah menjadi terpecah belah bahkan hilang namanya karena perpecahan,” ungkap Haedar.

Indonesia dengan segala keragaman yang dimilikinya serta tanah air yang begitu kaya, jika tidak dirawat dengan baik, akan menjadi negara yang isinya hanya konflik dan perpecahan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved