Yogyakarta
Jumlah Anak Yatim Piatu Karena Covid-19 di DI Yogyakarta Masih Fluktuatif
Belum ada surat pernyataan resmi, dilampiri dengan bukti-bukti asesmen yang dilakukan oleh satgas kalurahan terkait data angka pastinya.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, melaporkan setidaknya, selama pandemi Covid-19 ada 120 anak yang kehilangan orang tua, baik yatim, piatu maupun yatim dan piatu.
Namun angka itu belum final dan masih bisa berubah.
Bahkan angka itu juga berbeda dari apa jumlah yang dikumpulkan Dinas Sosial (Dinsos) DIY.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos DIY Sigit Alifianto menyatakan, dari laporan yang ia terima, data anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 berjumlah 146 orang.
Baca juga: Orang Tua Meninggal Terpapar Covid-19, Puluhan Anak di Sleman jadi Yatim Piatu
"Data anak yatim piatu masih terus bergerak, ada 146 orang anak, tapi itu masih agregat," ujarnya Sabtu (14/8/2021).
Dari jumlah itu pun masih belum diketahui berapa yang yatim, piatu atau yatim piatu.
Menurutnya, belum ada surat pernyataan resmi, dilampiri dengan bukti-bukti asesmen yang dilakukan oleh satgas kalurahan, ataupun nanti yang akan dikeluarkan oleh Dinsos kab/kota terkait data angka pastinya.
"Jadi mari kita bersabar, yang penting kami memastikan kondisi anak-anak dan ibu-ibu yang terdampak Covid-19 tetap mendapatkan pelayanan. Ini yang lebih penting, jangan sampai mereka didata tapi tidak dikasih vitamin, permakanan misalnya," imbuhnya.
Sigit menekankan bahwa pihaknya sangat serius dalam penanganan permasalahan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal terpapar Covid-19, walaupun saat ini masih dalam proses assessment.
"Kami sudah berkoordinasi Dinsos kabupaten/kota untuk segera bergerak mengecek kembali anak-anak tersebut kondisinya seperti apa. Dan diharapkan mereka masih punya keluarga yang masih bisa mengampu dan selanjutnya dari Dinsos Kabupaten/Kota memberikan penanganan-penanganan maupun bantuan kepada mereka yang membutuhkan," terangnya.
Baca juga: 4 Orang Sekeluarga Meninggal Dunia Beruntun Karena Covid-19, Gadis Kembar di Bantul Jadi Yatim Piatu
Jika didapati anak-anak yang sebatang kara, tidak memiliki pengampu dan tidak punya aset dari kedua orang tuanya yang meninggal, maka Sigit menegaskan bahwa Dinsos akan siap memberikan pengasuhan kepada mereka.
Pengasuhan tersebut akan dilakukan di Balai Rehabilitasi Sosial Pengasuhan anak di Bimomartani dan Gunungkidul.
Pengasuhan akan dilakukan sampai mereka lulus SMA.
"Akan kami tangani baik asrama, permakanan, sekolah SD sampai SMD dan juga kebutuhan mendasar termasuk advokasi sosial seperti membuat akta sehingga mereka memiliki kekuatan hukum, sampai nanti kami buatkan KTP. Kami berharap data yang nanti masuk secara rinci dapat valid sehingga penanganan bisa kami lakukan," tandasnya.( Tribunjogja.com )
