Ada 120 Anak di DI Yogyakarta Kehilangan Orang Tua karena Covid-19, Ini Langkah Pemda DIY

Salah satu dampak pandemi Covid-19, selain perekonomian lesu, juga anak-anak yang kehilangan orang tua. Dari data yang dikumpulkan

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Ted Ideas
Ilustrasi Anak 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Salah satu dampak pandemi Covid-19, selain perekonomian lesu, juga anak-anak yang kehilangan orang tua.

Dari data yang dikumpulkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, setidaknya, ada 120 anak yang kehilangan orang tua, baik yatim, piatu maupun yatim dan piatu.

Angka itu diprediksi akan terus bertambah mengingat pihak dinas masih terus memverifikasi anak-anak yang telah kehilangan orang tua.

Baca juga: DP3AP2 DIY Bangun Posko untuk Bantu Perempuan dan Anak yang Terdampak Covid-19

“Anak yang yatim piatu (karena orang tua meninggal terkena Covid-19) setidaknya ada 120. Itu data yang baru bisa kami rilis, karena ada informasi baru, di Banguntapan ada 146 anak. Kita harus pastikan betul,” ungkap  Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan DP3AP2 DIY, Nelly Tristiana dalam wawancara dengan media, Sabtu (14/8/2021).

Nelly, yang juga, Ketua Posko Perlindungan Perempuan dan Anak DIY di Masa Pandemi mengakui, ada sejumlah kesulitan yang dihadapi timnya untuk menghimpun data-data di lapangan.

Kesulitan itu lantaran pihaknya tidak memiliki jajaran sampai di tingkat terbawah, seperti puskesmas maupun kecamatan.

Maka, untuk mengatasinya, DP3AP2 DIY bergerak dengan sumber daya sosial yang dimiliki.

Saat ini, sudah ada 78 satuan tugas (satgas) yang ada di kecamatan DI Yogyakarta.

“Saat ini, anggaran sumbangan yang kami bagikan ke masyarakat itu bersumber dari pihak luar, ada yayasan, perusahaan dan lain-lain. Jadi, satgas bergerak mencari bantuan yang sifatnya tidak mengikat,” tutur Nelly.

Meski begitu, Nelly memastikan Dana Keistimewaan (danais) DIY secepat mungkin akan dialokasikan untuk membantu perempuan dan anak terdampak pandemi.

Baca juga: UPDATE Harga HP Iphone XR hingga 12 Pro Max Terbaru

“Satgas ini juga tidak sembarang menerima bantuan. Misal, untuk anak bayi ya tidak boleh dikasih susu untuk anak. Kami juga siap mencari donor ASI bagi bayi yang membutuhkan,” jelasnya.

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY juga berupaya untuk memberikan kebutuhan spesifik, selain kebutuhan dasar.

Contohnya pada ibu hamil. Bantuan tidak hanya sembako, masker, vitamin saja, tetapi juga pembalut dan pompa ASI untuk ibu menyusui.

“Minyak telon, makanan balita, popok juga kami berikan. Sejauh ini, kami juga tidak kesulitan cari donor asi di DIY karena masyarakat pasti gerak cepat untuk membantu,” tandasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved