Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 12 Agustus 2021: Terjadi 4 Kali Guguran Awan Panas Pagi Ini
Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi dan mengeluarkan guguran awan panas
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi dan mengeluarkan guguran awan panas hingga pagi ini, Kamis (12/8/2021).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan pada periode pengamatan pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB, teramati 4 kali guguran awan panas dengan jarak luncur 1.800 meter sampai 3.000 meter ke arah barat daya.
"Gunung teramati jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan ketinggian 100 meter di atas puncak. Periode pengamatan pagi ini 4 kali guguran awan panas," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Hujan Abu Tipis Merapi Dilaporkan Terjadi di Tujuh Desa di Kabupaten Magelang
Pada periode ini, cuaca di gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup sedang ke arah Barat Laut.
Suhu udara 16-19°C, kelembaban udara 60-90 persen, dan tekanan udara 655-719 mmHg.
Aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 71 gempa guguran, 1 gempa hembusan, 21 gempa hybrid/fase banyak dengan durasi 3 hingga 5 detik.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.
Baca juga: Ini 5 Hal Paling Menyebalkan di Game Minecraft, Sering Ganggu Progres Misi Pemain
Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (hda)