Pasien Sembuh Terus Melonjak, Kebutuhan Oksigen di DI Yogyakarta Masih Tergolong Tinggi
Kebutuhan gas oksigen yang ditujukan untuk merawat pasien Covid-19 di DI Yogyakarta masih tergolong tinggi meski pasien yang mengalami kesembuhan
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kebutuhan gas oksigen yang ditujukan untuk merawat pasien Covid-19 di DI Yogyakarta masih tergolong tinggi meski pasien yang mengalami kesembuhan terus meningkat.
Ketua Satgas Oksigen Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Tri Saktiyana menuturkan, kebutuhan oksigen di 27 RS rujukan Covid-19 mencapai 50 hingga 60 ton dalam sehari.
Kendati demikian, jumlah tersebut dikatakan telah mengalami sedikit penurunan seiring dengan melandainya kasus terkonfirmasi di DIY.
Baca juga: Gelombang Tinggi Laut Kembali Terjadi, SAR Gunungkidul Laporkan Nihil Kerusakan
"Kebutuhan kita sudah menurun tapi tidak tajam," terang Tri Saktiyana, Kamis (12/8/2021).
Walau sedikit menurun, kebutuhan oksigen masih tergolong tinggi. Pihaknya pun memprediksi kebutuhan oksigen masih tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan.
Mengingat saat ini Pemda DIY memiliki kebijakan untuk medorong masyarakat yang menjalani isolasi mandiri pindah ke selter terpusat dan RS rujukan jika kondisinya membutuhkan perawatan medis.
"Karena ini kan kita punya arah kebijakan yang isoman nanti dirawat di isoter. Kalau (kondisi) sedang digeser ke fasyankes. Kalau sudah begitu kan perlu oksigen," paparnya.
Sejumlah upaya ditempuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen di DIY. Diantaranya dengan mendatangkan pasokan oksigen tambahan dari suplier atau distributor.
Saat ini Pemda DIY juga menerima bantuan oksigen dari Kementerian kesehatan sebanyak 20 ton sehari. Namun, jumlah tersebut dikatakan mengalami pemangkasan dari sebelumnya yang bisa mencapai 30 ton perhari.
Hal ini lantaran kebutuhan oksigen di luar Pulau Jawa mengalami peningkatan. Sehingga penggunaan oksigen harus berbagi dengan wilayah lain.
"Sementara di luar pulau Jawa dan Bali ini meningkat. Sehingga kita harus berbagi dengan suplai oksigen. Kalau kemarin kita menerima kiriman dari luar Pulau Jawa seprti Sumatra Kalimantan dan sebagainya. Ini kita siap siap tidak dapat kiriman dari luar Jawa," terangnya.
Tri pun memastikan bahwa Pemda DIY masih sanggup memenuhi kebutuhan oksigen di wilayahnya. Yakni dengan membeli pasokan ogsigen tambaha dari suplier.
"Ini yang harus pikirkan. Kita akan mencari bagaimana kita bisa membeli oksigen dari pabrik pabrik oksigen," terangnya.
Selain itu, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan instalasi oksigen generator. Dalam 4-5 hari ke depan, komponen alat tersebut akan tiba sehingga proses perangkaian dapat segera dilakukan.
Pengadaan alat tersebut berlokasi di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Baca juga: Terima Ganti Untung Tol Yogyakarta-Solo Rp 4,3 Miliar, Seniman Klaten ini Bangun Sanggar Kebudayaan