Berjuang Tiga Tahun, PP Muhammadiyah Akhirnya Resmi Dirikan Universitas di Malaysia

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mendapat izin pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan detail pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia secara daring, Kamis (12/8/2021) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mendapat izin pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam konferensi pers kepada awak media secara daring, Kamis (12/8/2021).

Menurutnya, UMAM menjadi Perguruan Tinggi (PT) Muhammadiyah ke-164 dan pertama kali dibuka di Malaysia.

Baca juga: Bawa Senjata Tajam untuk Tawuran, Dua Pelajar Asal Kota Yogyakarta Diringkus Polsek Mlati Sleman

“PP Muhammadiyah mendapat izin mendirikan UMAM dari Pemerintah Malaysia melalui Jabatan Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia tertanggal 5 Agustus 2021. Ini adalah upaya perluasan gerakan pencerdasan bangsa,” ungkap Haedar.

Dia menambahkan, keinginan Muhammadiyah untuk melakukan internasionalisasi pendidikan sudah diamanatkan sejak tahun 2015 pada Muktamar Muhammadiyah.

Haedar menyebut, UMAM adalah tonggak peran aktif Muhammadiyah dalam pendidikan global yang dimulai dari kawasan negara serumpun di ASEAN. 

“Kedepan UMAM diharapkan bisa memainkan peran strategis untuk mewujudkan kemajuan dan persatuan antar bangsa, sehingga terbangun kehidupan bersama yang mencerahkan di bawah panji Islam Berkemajuan,” bebernya.

Ditanya perihal kemudahan mendapatkan izin, Haedar tidak menampik itu tidak mudah.

Lebih dari tiga tahun Muhammadiyah mengusahakan pendirian kampus tersebut. 

Haedar menegaskan, izin yang didapatkan oleh Muhammadiyah melalui tahap dan prosedur yang resmi dan berlaku baik di Indonesia dan Malaysia.

Usaha mendirikan UMAM, ungkap Haedar, diawali dengan membentuk Universiti Consortium Muhammadiyah Malaysia (UCMM Konsortium) bersama para pihak di Malaysia.

Selain mendapat izin dari Malaysia, lebih dahulu Muhammadiyah sudah memperoleh persetujuan dari dalam negeri.

Baca juga: Pasien Sembuh Terus Melonjak, Kebutuhan Oksigen di DI Yogyakarta Masih Tergolong Tinggi

“Dari Malaysia usaha pendirian UMAM mendapatkan dukungan penuh dari Kerajaan Perlis melalui Raja Perlis DYTM Tuanku Syed Faizuddin Putra Ibni Tuanku Syed Sirajuddin Jamalullail,” imbuhnya.

Sementara, Rektor UMAM, Dr Waluyo Adi Siswanto menambahkan, di UMAM sendiri akan ada 15 program studi (prodi). Lima prodi diantaranya untuk jenjang doktoral.

“Prodi untuk doktoral ada lima, yakni edukasi, bisnis dan manajemen, sosial sains, studi Islam dan teknologi informasi,” katanya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved