Kabupaten Sleman
Sleman Perpanjang PPKM Level 4, Bupati Kustini: Semoga Ini yang Terakhir Agar Dunia Usaha Bangkit
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berharap perpanjangan PPKM level 4 ini menjadi yang terakhir.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Dari sisi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan berada di angka 65-70 persen.
Padahal sebelumnya tingkat keterisian pernah mencapai 95-100 persen.
Dari sisi capaian target vaksinasi juga sudah cukup baik.
Saat ini sudah mencapai 40 persen.
Cakupan prosentase itu untuk semua kategori. Yaitu, tenaga kesehatan (nakes), petugas pelayanan publik, dan lansia.
Peserta vaksin juga sekarang sudah diperluas diperuntukkan bagi pra lansia dan pelajar usia 12-17 tahun.
Kustini mengharapkan, animo masyarakat yang ingin divaksin sekaligus trend penurunan kasus penularan di bulan Agustus ini dapat menjadi pertimbangan supaya PPKM Level 4 di Kabupaten Sleman tidak kembali diperpanjang pada 16 Agustus mendatang.
Baca juga: Orang Tua Meninggal Terpapar Covid-19, Puluhan Anak di Sleman jadi Yatim Piatu
"Antusiasme masyarakat yang tinggi untuk vaksin ini jadi poin penting (pertimbangan). Artinya, mereka sadar agar dapat mengakhiri pandemi dan bisa kembali beraktifitas normal dengan vaksin dan selalu menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ini mulai menunjukkan hasil.
Kasus harian di Sleman menurun, meskipun angka kasus kematian saat ini masih cukup tinggi.
Beberapa di antaranya bahkan ditemukan meninggal saat sedang menjalani isolasi mandiri.
Ia mengungkapkan, solusi mengurangi angka kematian pasien Isoman ini dengan memindahkan pasien positif ke selter Isolasi terpadu.
Langkah ini sedang dimasifkan kerjasama antara Satgas Kabupaten, Kapanewon, hingga Kalurahan dan dibantu oleh TNI-Polri.
"Kita pindahkan warga positif yang sudah melalui asesmen Puskemas ke isoter sebanyak mungkin. Kalau tidak cukup, maka ada leveling selter Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan," kata Harda.( Tribunjogja.com )