Ini Target Waktu WHO untuk Lakukan Vaksinasi 70 Persen Penduduk Dunia

World Health Organization (WHO) memiliki target waktu dalam upayanya melakukan vaksinasi terhadap penduduk dunia.

Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Logo WHO 

TRIBUNJOGJA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memiliki target waktu dalam upayanya melakukan vaksinasi terhadap penduduk dunia.

Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.

Seperti diketahui, strategi vaksinasi adalah salah satu langkah untuk melawan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun belakangan.

WHO sendiri telah menetapkan tujuan untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi global pada akhir September 2021.

Kemudian meningkat menjadi 40 persen pada akhir tahun 2021 mendatang.

Selanjutnya, pada pertengahan 2022, setidaknya 70 persen populasi global sudah mendapat vaksin Covid-19.

Baca juga: Ini Rencana WHO Terkait Penamaan Varian-varian Baru Covid-19

Baca juga: Perbandingan Vaksin Moderna dan Pfizer untuk Lawan Varian Delta, Mana yang Lebih Efektif?

Sayangnya, beberapa negara di seluruh dunia belum memulai kampanye vaksinasi, utamanya negara-negara miskin yang belum memperoleh akses vaksin.

Sedangkan negara-negara kaya seperti AS dan Israel, telah memvaksinasi lebih dari setengah populasi penduduk.

Penasehat Senior Direktur Jenderal WHO, Dr. Bruce Aylward, mengungkap penduduk di negara-negara miskin bahkan tidak bisa mengakses tes Covid-19.

Alhasil, penduduk tidak mempunyai cukup bukti bahwa demam yang mereka rasakan berasal dari Covid-19 atau penyakit lain seperti malaria, TBC, pneumonia, dan HIV.

Ilustrasi
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK/Orpheus FX)

Untuk itu selain untuk akses vaksin, dana fantastis tersebut pun bakal mencakup pengujian Covid-19, penyediaan oksigen untuk perawatan pasien, dan pengadaan masker.

"Negara-negara kaya telah menghabiskan triliunan dolar untuk mengurangi dampak pandemi," beber dia.

Sebetulnya WHO sempat mengatakan, dana 7,7 miliar dollar AS ini dibutuhkan untuk membeli vaksin Covid-19 dan menjalankan Akselerator ACT, Saat itu, WHO membutuhkan tambahan 3,8 miliar dollar AS untuk membeli 760 juta dosis vaksin Covid-19 dan dikirimkan tahun depan.

“Ini adalah momen yang menentukan di zaman kita. Kita perlu membantu negara-negara bergerak lebih bersama. Jika tidak, kita akan hidup dengan virus ini lebih lama dari yang kita butuhkan," kata dia.

Baca juga: WHO Meminta Seluruh Negara Hentikan Sementara Suntikan Booster Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

Baca juga: Satgas Sebut Penanganan Covid-19 Kian Membaik, Kasus Aktif higga BOR Rumah Sakit Terus Turun

Butuh Ratusan Triliun 

Selain itu, WHO juga menyebut membutuhkan dana hingga 7,7 miliar dollar AS untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah bertahan dari varian Delta Covid-19.

Angka itu setara dengan Rp 110,1 triliun (kurs Rp 13.000/dollar AS).

Dana tersebut untuk menyediakan vaksin Covid-19, oksigen, dan perawatan medis.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom (kedua dari kanan) berjalan bersama pejabat kesehatan Kuwait selama tur ke pusat vaksinasi Covid-19 di Kuwait International Fairground, di Kota Kuwait, pada 28 Juli 2021.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom (kedua dari kanan) berjalan bersama pejabat kesehatan Kuwait selama tur ke pusat vaksinasi Covid-19 di Kuwait International Fairground, di Kota Kuwait, pada 28 Juli 2021. (YASSER AL-ZAYYAT / AFPYASSER AL-ZAYYAT / AFP)

Asisten Direktur Jenderal WHO untuk akses obat-obatan dan vaksin, Dr. Mariangela Simao mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk program Access to Covid-19 Tools Accelerator WHO, yang mengirimkan pasokan medis penting ke seluruh dunia untuk memerangi Covid-19.

Dana pun diperlukan untuk menutupi sebagian kekurangan, atau sekitar 16,8 miliar dollar AS, yang menghambat kemampuan WHO untuk memerangi pandemi di negara-negara berkembang yang memiliki sedikit akses ke vaksin.

“Selain masalah moral — orang tidak boleh mati jika teknologinya tersedia di tempat lain — Anda tahu, teknologi harus membantu umat manusia secara keseluruhan,” kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk akses obat-obatan dan vaksin, Dr. Mariangela Simao mengutip CNBC, Rabu (11/8/2021).

(*/kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Butuh Dana Rp 110 Triliun untuk Bantu Negara Miskin Lawan Varian Delta"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved