Gunung Merapi
Gunung Merapi Hari: Keluarkan Awan Panas ke Arah Barat Daya
Intensitas Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas semakin tinggi. Pada Rabu (11/8/2021)
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Intensitas Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas semakin tinggi. Pada Rabu (11/8/2021), Merapi mengeluarkan 59 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,2 km ke barat daya.
Hal tersebut teramati dalam pengamatan selama enam jam mulai pukul 00:00-06:00 WIB. Cuaca terlihat cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Suhu udara 11-19 °C, kelembaban udara 61-91 %, dan tekanan udara 627.7-689.2 mmHg. Gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
Secara kegempaan, guguran terlihat 92 kali dengan mplitudo 4-39 mm, durasi 19-105 detik. Hembusan terjadi sebanyak empat kali, amplitudo 3-6 mm berdurasi 13,5-18 detik.
Gempa hybrid/fase banyak terjadi 21 kali dengan amplitudo 3-18 mm, S-P 0.3-0.6 detik dan berdurasi 6.5-7.6 detik.
Vulkanik Dangkal terjadi 8 kali dengan amplitudo 30-75 mm berdurasi 8,1-17,1 detik.
Tektonik jauh terjadi sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 2-9 mm, S-P 17,24-18,76 detik berdurasi 47,9-91,3 detik.
Enam rekomendasi yang diberikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) diantaranya mencakup area potensi bahaya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Pada Selasa malam, Hujan abu tipis dampak guguran awan panas Gunung Merapi engguyur 19 Desa di Kabupaten Magelang.
Berdasarkan keterangan resmi BPBD Magelang sekitar pukul 20.27 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur 2500 meter ke arah barat daya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Mhd Muzamil menuturkan, terjadi perluasan sebaran hujan abu tipis akibat guguran awan panas Gunung Merapi.
"Kondisi sama seperti siang tadi, namun terjadi perluasan sebaran abu ke beberapa Desa yang lain. Untuk hujan abu sendiri belum diserta pasir, masih tipis. Karena, gerakan angin cenderung kuat ke arah Barat Laut ," ujarnya kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (10/08/2021).
Adapun ke-19 desa yang terdampak perluasan sebaran abu yakni Desa Paten dan Desa Sengi yang berada di Kecamatan Dukun.
Lalu, Kecamatan Sawangan meliputi Desa Ketep dan Desa Wonolelo.Kecamatan Pakis meliputi Desa Pakis,Desa Gejagan,Desa Rejosari, Desa Banyusidi, Desa Ketundan, Desa Petung,dan Desa Daleman Kidul.
Kecamatan Grabag meliputi Desa Pucungsari, Desa Pesidi, Desa Lebakdan, Desa Tlogorejo. Untuk Kecamatan Tegalrejo yang terkena dampak Desa Kebonagung serta Kecamatan Secang meliputi Desa Karangkajen, Desa Donorejo, dan Desa Krincing.
Sementara itu, pihaknya sudah melakukan pemantauan dengan berkoordinasi melalui TRC Kecamatan dan masyarakat.
Hingga pemantauan melalui alat komunikasi dan media.
"Kami sudah lakukan tindakan antisipasi dengan berkoordinasi bersama TRC dan masyarakat. Untuk saat ini, aktivitas masyarakat belum terganggu ," urainya.
Sementara itu, Karang Taruna Dusun Babadan, Paten, Kecamatan Dukun, Slamet menuturkan, hujan abu tipis mulai dirasa sekitar pukul 19.00 WIB.
"Iya , ini hujan abunya lebih tebal. Sekitar pukul 19.00 WIB tadi sudah mulai turun hingga saat ini. Untuk kegiatan masyarakat sendiri belum terganggu, aktivitas masih berjalan normal," ungkapnya. (ard | Ndg )