Dukungan Terhadap Jenderal Andika Perkasa Terus Mengalir, Dinilai Sosok Tepat Sebagai Panglima TNI

Dukungan Terhadap Jenderal Andika Perkasa Terus Mengalir, Dinilai Sosok Tepat Sebagai Panglima TNI

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers soal Enzo Zenz Allie di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). 

“Saya kira sudah sewajarnya kita memberikan apresiasi kepada pimpinan TNI Angkatan Darat yang telah mengambil tindakan dengan tegas kemudian menyampaikannya kepada publik secara terbuka,” ujar TB Hasanuddin.

Dalam keterangannya, TB Hasanuddin berharap apa yang dilakukan Jenderal Andika menjadi tradisi baru yang harus diteruskan.

Baca juga: Panglima TNI Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan Pangkogabwilhan I dan Pangkogabwilhan III

Baca juga: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Mutasi dan Naikan Pangkat 136 Perwira Tinggi TNI AD, AL dan AU

Dengan begitu, pengawasan di lingkungan TNI AD sudah jauh lebih baik.

“Saya berharap pengawasan pengambilan tindakan cara tegas dan mengumumkan kepada publik dengan transparan harus diteruskan,” katanya.

“Bukan hanya di lingkungan TNI Angkatan Darat saja, tetapi kita berharap di lingkungan TNI barangkali di lingkungan Kementerian lembaga lainnya.”

ELSAM Ungkap Kriteria Calon Panglima TNI Selanjutnya

Seperti diketahui, calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto saat ini mengacu pada dua sosok.

Yakni KASAD Jenderal Andika Perkasa dan KASAL Laksamana Yudo Margono.

Meski demikian, siapa yang akan dipilih jadi Panglima TNI sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden.

Manajer Advokasi ELSAM, M. Busyrol Fuad mengatakan, ada beberapa kriteria untuk bisa mengantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021 mendatang.

Selain harus bebas dari pelanggaran HAM di masa lalu, calon Panglima TNI juga harus memiliki rekam jejak yang baik.

"Calon Panglima TNI harus berkomitmen untuk memastikan penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu, termasuk untuk mencegah terjadinya keberulangan pelanggaran HAM," ujar M. Busyrol Fuad di Jakarta, Sabtu (7/8/2021).

"Kami juga mendesak agar calon Panglima TNI menghormati dan berkomitmen dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip HAM dalam tugas dan fungsi TNI," ujarnya.

"Calon panglima TNI harus juga melanjutkan agenda-agenda reformasi militer, khususnya untuk membangun TNI yang lebih professional kedepan," tambahnya.

Busyrol memaparkan, hal lain yang juga harus menjadi perhatian dalam pergantian Panglima TNI adalah soal keberimbangan rotasi antar-matra.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved