Puasa Muharram
4 Keistimewaan Menjalankan Puasa di Bulan Muharram, Salah Satunya Menebus Dosa Setahun Silam
Muharram adalah bulan pertama dalam tahun Hijriyah. Bulan Muharram menjadi salah satu dari empat bulan haram atau bulan suci.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com - Muharram adalah bulan pertama dalam tahun Hijriyah.
Bulan Muharram menjadi salah satu dari empat bulan haram atau bulan suci.
Allah berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.” (QS. At-Taubah: 36)
Ada beberapa amalan yang disunahkan bagi umat muslim di bulan Muharram, salah satunya Puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang bisa dikerjakan pada tanggal 9 Muharram.
Sedangkan puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram.
Berikut bacaan niat Puasa Tasua:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"
Artinya: Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah ta’ala.
Berikut bacaan niat Puasa Asyura:
Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى