1 Muharram 1443 Hijriyah
Keistimewaan Bulan Muharram, Salah Satu Bulan Suci
Selain itu Muharram atau bulan asyura merupakan salah satu bulan istimewa. Bulan Muharram menjadi salah satu dari empat bulan haram atau bulan suci.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com - Sebentar lagi umat Islam akan menyambut datangnya Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1443H.
Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1443H tahun ini jatuh pada hari Selasa 10 Agustus 2021.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam tahun Hijriyah.
Selain itu Muharram atau bulan asyura merupakan salah satu bulan istimewa.
Bulan Muharram menjadi salah satu dari empat bulan haram atau bulan suci.
Allah berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.” (QS. At-Taubah: 36)
Lantas apa keistimewaan atau keutamaan bulan Muharram?
Dikutip dari tribunstyle.com, berikut beberapa keistimewaan bulan Muharram:
1. Syahrullah (bulan Allah)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut Muharram sebagai Syahrullah (bulan Allah).
Tentu penyebutan tersebut tidak luput dari adanya keutamaan besar di dalamnya.
Allah Subhanahu wa ta'alla berfirman dalam surat At-Taubah: 36.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilang di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."
Selain itu bulan Muharram merupakan salah satu bulan di antara empat bulan yang dinamakan bulan haram.
Lalu apa saja empat bulan suci tersebut ? Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ . . . . .
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab" ( HR.Bukhari dan Muslim )
2. Bulan untuk menyenangkan keluarga
Pada bulan Muharram ini juga terdapat keutamaan anjuran menyenangkan keluarga pada hari Asyura.
Kendati anjuran ini umum dan dapat dilakukan kapan saja, namun ada yang istimewa dengan waktu hari Asyura pada Muharram.
Diriwayatkan dalam hadist Abu Hurairah RA:
"Siapa yang melapangkan bagi keluarganya pada hari Asyura niscaya Allah akan melapangkan baginya sepanjang tahun," (HR. Al Baihaqi dan Syuabul Iman 3/366 dan Ibnu Hibban).
3. Bulan dilarangnya berbuat dzalim
Keistimewaan bulan Muharram ini ada juga hukum yang jarang diperhatikan.
Kendati disetiap perjalanan dan setiap saat, umat manusia maupun muslim dilarang berbuat dzalim.
Namun pada bulan Muharram ini ditegaskan menjadi hukum larangan yang sebaiknya tidak diabaikan.
Adanya hukum dilarang berbuat dzalim di bulan Muharram didasarkan sebagaimana hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut Muharram sebagai Syahrullah (bulan Allah).
Dikutip dari sumber yang sama, Muharram asal dari bahasa Arab artinya waktu yang diharamkan.
Hal yang dimaksud inilah dilarang berbuat dzalim dan diharamkan menzalimi diri dan berbuat dosa.
Allah Subhanahu wa ta'alla berfirman dalam surat At-Taubah: 36.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilang di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."
Dilansir dari sumber yang sama, ayatullah di atas Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat di atas, untuk seluruh bulan.
Tapi kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram, dan mengagungkan kemuliaannya.
في كلهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعظم حرماتهن، وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم.
“(Janganlah kalian menganiaya diri kalian) dalam seluruh bulan. Kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram dan Allah pun mengagungkan kemuliaannya. Allah juga menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan didalamnya lebih besar. Demikian pula, Allah pun menjadikan amalan shalih dan ganjaran yang didapatkan didalamnya lebih besar pula” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/26).
Ibnu Katsir bermaksud pada bulan-bulan haram tersebut adalah penanggungan dosa pada bulan tersebut lebih besar di bandingkan bulan-bulan selainnya.
(*/era)