Kisah Inspiratif
Oksigen Sambung Nyawa, Selamatkan Nyawa dengan Pinjamkan Tabung Oksigen Gratis di Yogyakarta
Oksigen Sambung Nyawa merupakan sebuah inisiatif kolektif lokal untuk menggalang dana membeli tabung oksigen untuk penanganan darurat pasien Covid-19.
Penulis: Gaya Lufityanti | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM – Peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang terjadi di DI Yogyakarta beberapa waktu ini mengakibatkan kebutuhan oksigen melonjak tajam.
Sebagaimana hukum ekonomi, banyaknya permintaan mendorong semakin tinggi pula harganya.
Tribunjogja.com mencatat, awal 2021 harga tabung oksigen ukuran 1m³ lengkap dengan isi dan regulator dibanderol seharga Rp 1 jutaan.
Sedangkan kini, satu unit tabung oksigen bisa dijual seharga Rp 4 sampai 5 jutaan.
Akhirnya, tabung oksigen pun menjadi barang yang hampir tidak bisa terbeli masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Tak hanya dari sisi harga tabung oksigen yang melambung tinggi, stok isi oksigen pun cukup terbatas.
Baca juga: Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen Melalui Teknik Proning
Saat ini, hanya beberapa agen di Yogyakarta yang memiliki stok oksigen untuk dijual umum.
Stoknya pun dibatasi setiap hari.
Imbasnya, masyarakat harus mengantre sejak subuh untuk mendapatkan isi oksigen di agen.
Fenomena ini ditangkap Oksigen Sambung Nyawa dengan memunculkan gerakan meminjamkan tabung oksigen secara gratis bagi warga yang membutuhkan.
Oksigen Sambung Nyawa merupakan sebuah inisiatif kolektif lokal untuk menggalang dana atau patungan membeli tabung oksigen dan kelengkapannya untuk penanganan darurat pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di Yogyakarta.

Digerakkan dari donasi banyak pihak, Oksigen Sambung Nyawa menjembatani orang yang ingin meminjamkan tabung oksigen dan pasien yang membutuhkan tabung oksigen.
“Karena pada dasarnya tabung oksigen ini kan hanya dipakai sewaktu-waktu, jadi daripada nganggur bisa dipinjamkan untuk yang membutuhkan,” ujar Koordinator Oksigen Sambung Nyawa, Daruaji Wicaksono atau akrab disapa Daru saat ditemui Tribunjogja.com, Selasa (3/8/2021).
Oksigen Sambung Nyawa ini memprioritaskan tabungnya bagi pasien isoman yang saturasi oksigennya di bawah 90 persen, sedang menunggu mencari Rumah Sakit, mengantre untuk dapat masuk Rumah Sakit, atau kondisi darurat lainnya.
Baca juga: Penting Diketahui, Segini Nilai Saturasi Oksigen dalam Kondisi Normal
“Dengan adanya asupan oksigen, setidaknya pasien bisa menunggu kepastian ke Rumah Sakit secara tenang,” tambahnya.
Sementara ini Oksigen Sambung Nyawa memiliki sembilan tabung yang merupakan hasil donasi dan pinjaman donatur, yang dapat dipinjamkan secara cuma-cuma.
Namun keterbatasan yang ada membuat Oksigen Sambung Nyawa membatasi durasi peminjaman tabung sekitar tiga hingga lima hari.
“Tabung ini diperuntukkan untuk kondisi darurat saja, dengan harapan bukan untuk kebutuhan sehari-hari isoman selama 14 hari,” paparnya.
Untuk meminjam tabung oksigen ini, pasien melalui keluarga atau rekannya bisa mendaftarkan dulu melalui link google form ini.
Setelah mengisi form tersebut, admin Oksigen Sambung Nyawa akan menghubungi pendaftar untuk melakukan verifikasi permohonan berupa foto saturasi dan mengonfirmasi ketersediaan tabung oksigen yang akan dipinjamkan.
Setelah proses ini selesai, pendaftar dapat menjemput tabung oksigen ke lokasi yang ditunjuk dan mendapatkan edukasi mengenai ketentuan peminjaman tabung oksigen.
“Sejauh ini kira-kira sudah ada 18 peminjam tabung Oksigen Sambung Nyawa,” imbuhnya.
Baca juga: Inilah Ukuran Saturasi Oksigen Normal, Cara Mengukur dan Menaikkannya Ketika Turun
Latar Belakang Oksigen Sambung Nyawa
Gerakan sosial ini diawali oleh cerita seorang teman yang susah payah mencari oksigen demi sang ibu yang sedang isoman dan saturasi oksigennya 83 persen.
Di sisi lain, ada seorang teman yang bersedia meminjamkan tabung oksigen dan Daru menjembatani keduanya.
Aksi sederhana ini rupanya berhasil menyelamatkan nyawa seseorang dan menjadi cikal bakal gerakan Oksigen Sambung Nyawa.
Gerakan Oksigen Sambung Nyawa yang inisiatif awalnya hanya sebatas teman ke teman, kini berkembang menjadi warga bantu warga.
“Sempat ada keluargaku butuh, aku bantu cari juga sulit karena mobilitas terbatas, juga waktu itu terjadi kasus oksigen habis di RSUP Dr Sardjito. Aku kok berpikir jangan sampai ini terulang atau terjadi di teman-temanku,” ujarnya.
Bersama rekannya Fauzan Adinugraha, Daru berinisiatif untuk mengajak teman lain juga untuk patungan membeli oksigen.
“Harapannya ini nanti jika aku atau ada teman lain yang butuh bisa pakai, jangan nganggur. Tugasnya untuk menyambung nyawa,” sambungnya.
Melalui media sosialnya, Daru mengawali untuk merangkul teman-teman terdekatnya berdonasi pada 17 Juli 2021 dan kemudian membeli tabung oksigen pertamanya pada 19 Juli 2021.

Selanjutnya, pada 21 Juli 2021, donasi mulai masuk, baik dari teman-teman maupun donatur dari lingkaran baru teman-temannya tersebut.
Awalnya 5 orang menjadi 10 dan hingga kini ada 78 donatur yang ikut andil bagian dalam inisiatif ini.
Inisiatif ini pun mulai tersebar luas dan kini Oksigen Sambung Nyawa pun dibantu oleh teman-teman sukarelawan dengan latar belakang yang berbeda-beda.
“Kini kami bertujuh yang belum pernah berkumpul semua secara langsung, ada yang bumil sambil sibuk apply beasiswa, ada yang WFH sekaligus sekolah paskasarjana, fotografer manten, hingga wartawan. Koordinasinya lewat WA grup. Mekanisme peminjaman dan administrasi mulai dirapikan, tiap minggu kami melakukan evaluasi kegiatan ini meski tidak saklek,” bebernya.
Hingga Selasa (3/8/2021), total donasi yang terkumpul mencapai Rp 32.662.979,00 dari 78 donatur.
“Saat ini kami sudah ada 9 tabung oksigen yang mencakup 7 tabung hasil pembelian dari patungan, sisanya dari peminjaman,” ujarnya.
Laporan keuangan, uang masuk dan keluar dilaporkan secara rutin melalui instagram @oksigensambungnyawa dan twitter @O2sambungnyawa.
Tidak hanya berupa uang, donasi pun ada berupa peminjaman oksigen, oxycan, oximeter, peminjaman printer dan dukungan lainnya.
Baca juga: Cara Menaikkan Saturasi Oksigen Kembali Normal untuk Penyitas Covid-19 yang Isoman
Makna di Balik Peminjaman Tabung Oksigen Gratis
Bagi Daru, Oksigen Sambung Nyawa ini tidaklah sekadar meminjamkan tabung oksigen gratis.
Namun ada makna yang lebih dalam, yakni kita jadi lebih memperhatikan keluarga atau teman yang sedang isoman.
Karena faktanya, kematian pasien saat isoman cukup tinggi di Indonesia.
Dari data yang dihimpun Tribunjogja.com, di DI Yogyakarta sendiri, tercatat ada 639 pasien isoman yang meninggal pada medio 1 hingga 25 Juli 2021.
“Jadi isoman ini bukan soal oksigen saja, tapi ada komunikasi, pasien jadi lebih diperhatikan,” ungkapnya.
Daru juga menyambut baik jika nantinya ada gerakan-gerakan serupa yang bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Gerakan yang dilakukan bisa dengan cara sederhana di lingkungan sekitar, yakni patungan untuk membeli tabung oksigen bersama 5-10 orang teman.
“Karena tabung oksigen ini kalau dibeli sendiri belum tentu terpakainya. Jika pun terpakai, kemungkinan untuk dipakai bersamaan juga kecil. Dengan circle 5-10 teman yang patungan ini masih enak ngaturnya. Simpelnya, kalau pas butuh ya dipakai, kalai nganggur ya dipinjamkan,” tutupnya. ( Tribunjogja.com )