Kisah Inspiratif
Oksigen Sambung Nyawa, Selamatkan Nyawa dengan Pinjamkan Tabung Oksigen Gratis di Yogyakarta
Oksigen Sambung Nyawa merupakan sebuah inisiatif kolektif lokal untuk menggalang dana membeli tabung oksigen untuk penanganan darurat pasien Covid-19.
Penulis: Gaya Lufityanti | Editor: Gaya Lufityanti
Melalui media sosialnya, Daru mengawali untuk merangkul teman-teman terdekatnya berdonasi pada 17 Juli 2021 dan kemudian membeli tabung oksigen pertamanya pada 19 Juli 2021.

Selanjutnya, pada 21 Juli 2021, donasi mulai masuk, baik dari teman-teman maupun donatur dari lingkaran baru teman-temannya tersebut.
Awalnya 5 orang menjadi 10 dan hingga kini ada 78 donatur yang ikut andil bagian dalam inisiatif ini.
Inisiatif ini pun mulai tersebar luas dan kini Oksigen Sambung Nyawa pun dibantu oleh teman-teman sukarelawan dengan latar belakang yang berbeda-beda.
“Kini kami bertujuh yang belum pernah berkumpul semua secara langsung, ada yang bumil sambil sibuk apply beasiswa, ada yang WFH sekaligus sekolah paskasarjana, fotografer manten, hingga wartawan. Koordinasinya lewat WA grup. Mekanisme peminjaman dan administrasi mulai dirapikan, tiap minggu kami melakukan evaluasi kegiatan ini meski tidak saklek,” bebernya.
Hingga Selasa (3/8/2021), total donasi yang terkumpul mencapai Rp 32.662.979,00 dari 78 donatur.
“Saat ini kami sudah ada 9 tabung oksigen yang mencakup 7 tabung hasil pembelian dari patungan, sisanya dari peminjaman,” ujarnya.
Laporan keuangan, uang masuk dan keluar dilaporkan secara rutin melalui instagram @oksigensambungnyawa dan twitter @O2sambungnyawa.
Tidak hanya berupa uang, donasi pun ada berupa peminjaman oksigen, oxycan, oximeter, peminjaman printer dan dukungan lainnya.
Baca juga: Cara Menaikkan Saturasi Oksigen Kembali Normal untuk Penyitas Covid-19 yang Isoman
Makna di Balik Peminjaman Tabung Oksigen Gratis
Bagi Daru, Oksigen Sambung Nyawa ini tidaklah sekadar meminjamkan tabung oksigen gratis.
Namun ada makna yang lebih dalam, yakni kita jadi lebih memperhatikan keluarga atau teman yang sedang isoman.
Karena faktanya, kematian pasien saat isoman cukup tinggi di Indonesia.
Dari data yang dihimpun Tribunjogja.com, di DI Yogyakarta sendiri, tercatat ada 639 pasien isoman yang meninggal pada medio 1 hingga 25 Juli 2021.
“Jadi isoman ini bukan soal oksigen saja, tapi ada komunikasi, pasien jadi lebih diperhatikan,” ungkapnya.