Penularan Covid-19 ke Hewan Sudah Terjadi di Indonesia, Begini Penjelasan Dokter Hewan UGM
Kasus pertama ditemukan pada dua harimau yang tinggal di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) di Jakarta. Kedua harimau yang diberi nama Tino dan Hari itu
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penularan penyakit Covid-19 ke hewan sudah terjadi di Indonesia.
Kasus pertama ditemukan pada dua harimau yang tinggal di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) di Jakarta. Kedua harimau yang diberi nama Tino dan Hari itu dinyatakan positif Covid-19 pada 15 Juli 2021.
Mereka terdeteksi terpapar virus corona lantaran terlihat lemas dan tidak mau makan. Adapun gejala yang terlihat hampir mirip dengan gejala klinis manusia terjangkit Covid-19.
Hingga kini, kondisi dua harimau Sumatera itu sudah berangsur membaik setelah menjalani isolasi dan pantauan dari dokter hewan.
Menurut drh Slamet Raharjo MP, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM), kasus dua harimau positif Covid-19 di TMR itu tergolong fenomenal.
Baca juga: Vaksin Dosis Ketiga untuk Masyarakat Umum Dijadwalkan Mulai Tahun Depan, Ini Penjelasan Kemenkes
Hal ini karena kasus tersebut menjadi kasus Covid-19 pertama yang terdiagnosa pada satwa di Indonesia.
Dia menjelaskan, dua hewan tersebut bisa dinyatakan positif Covid-19 melalui uji rapid test antigen maupun swab test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dari hasil tes, pasti terlihat bahwa sampel swab yang diteliti mengandung material genetik virus Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.
“Betul, swab dari mulut atau hidung untuk rapid test antigen maupun swab test PCR. Hasilnya nanti dibawa ke laboratorium untuk diteliti apakah mengandung virus Sars-CoV-2 atau tidak,” jelasnya kepada Tribun Jogja, Rabu (4/8/2021).
Dia melanjutkan, gejala klinis hewan yang terinfeksi Covid-19 cukup bervariasi, tergantung dari jenis hewan dan daya tahan individu.
Umumnya, gejala yang terlihat adalah menurunnya nafsu makan, diikuti demam dan gangguan pernafasan ringan sampai sedang, seperti bersin, batuk, pilek.
“Di beberapa kasus, gejala bisa disertai sesak nafas,” tutur Slamet.
Untuk itu, dia merekomendasikan bagi manusia yang terpapar Covid-19 untuk tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dengan hewan peliharaan yang dimiliki.
“Prokes ketat itu bisa meminimalisasi hewan peliharaan terpapar Covid-19. Saat ini, sudah ada cukup banyak kasus virus corona menjangkiti hewan, seperti kucing, anjing dan puma di Argentina dan Spanyol,” bebernya.