Kabupaten Bantul

4 Orang Sekeluarga Meninggal Dunia Beruntun Karena Covid-19, Gadis Kembar di Bantul Jadi Yatim Piatu

Jumlah anak yang menjadi yatim-piatu setelah kedua orangtuanya meninggal dunia karena terpapar Covid-19 di Bantul diketahui ada 4 anak.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
who.int
Berita Update Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabar duka akibat Covid-19 silih berganti seakan tak pernah ada habisnya.

Di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, nasib pilu harus dialami oleh dua gadis kembar, Va dan Vt berusia 14 tahun.

Di usianya yang masih belia, mereka menjadi yatim-piatu setelah kedua orangtuanya, St (ayah) dan Sp (Ibu), meninggal dunia karena terpapar virus corona.

Mirisnya lagi, kedua gadis kembar yang mondok di pesantren itu harus menerima kenyataan pahit bertubi-tubi.

Satu-satunya Kakak lelaki yang seharusnya bisa menjadi tumpuan harapan, En berusia 26 tahun ikut menyusul kedua orangtuanya menuju peristirahatan abadi.

Selang sehari berikutnya, sang nenek, Rs juga mengembuskan nafas terakhir. 

Baca juga: Ayah Ibu Meninggal karena Covid-19, Empat Anak di Bantul Jadi Yatim Piatu

"Pertama yang meninggal Bapak, lalu Ibu. Seminggu kemudian Kakak, selang sehari neneknya juga meninggal," kata Sri Lestari, warga Banyon, Pendowoharjo, yang juga masih ada hubungan sepupu dengan keluarga almarhum, Rabu (28/7/2021). 

Jarak rumah Sri Lestari dengan keluarga almarhum sekitar satu kilometer.

Masih dalam satu dusun yang sama, namun beda rukun tetangga.

Ia bercerita, kejadian meninggalnya 4 orang yang menimpa keluarga sepupunya itu bermula ketika sang Istri, Sp sekitar tanggal 10 Juli lalu mengalami gejala demam dan panas.

Belakangan diketahui bahwa sakitnya itu karena Covid-19.

Satu keluarga lalu isolasi di rumah karena semua terpapar, tetangga banyak membantu.

Namun saat sedang isolasi terjadi perburukan.

Apalagi sang suami diketahui memiliki penyakit penyerta.

St dibawa ke RSUP Dr Sardjito untuk mendapatkan pertolongan medis namun Tuhan berkehendak lain.

Baca juga: Penyakit Penyerta Jadi Pemicu Tingginya Kematian Ibu Hamil Positif Covid-19 di Bantul

Ia meninggal dunia pada 14 Juli. Selang sehari berikutnya, sang Istri juga meninggal dunia. 

"Suami dan istrinya meninggal di RSUP Dr Sardjito. Beda sehari," jelas dia.

Anak pertamanya E yang juga terpapar Covid-19 sempat menjalani perawatan di RS Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro namun kemudian pulang ke rumah dan meninggal dunia, tepat seminggu setelah kedua orangtuanya meninggal.

Disusul sehari setelahnya sang nenek juga meninggal dunia.

Gadis kembar Va dan Vt yang sebelumnya di pesantren juga pulang karena terpapar Covid-19

"Keduanya isolasi di rumah Paklik-nya di RT 94 Ngompong, Banyon," kata Sri.

Ia berharap yang terbaik untuk gadis kembar Va dan Vt, terutama untuk keberlangsungan pendidikan keduanya di pesantren. 

Ketua RT 94, Banyon, Kalurahan Pendowoharjo Sewon, Bantul, Agung mengatakan, saat ini Va dan Vt masih dalam masa pemulihan psikis.

"Mereka menjalani isolasi karena positif covid namun kondisinya sudah mulai membaik. (Kondisinya) alhamdulillah sehat," kata dia. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Dalam Kurun Waktu 7 Bulan, 17 Ibu Hamil di Bantul Meninggal Akibat Covid 

4 Anak Yatim-piatu

Jumlah anak yang menjadi yatim-piatu setelah kedua orangtuanya, ayah dan Ibu, meninggal dunia karena terpapar virus corona (covid-19) di Kabupaten Bantul diketahui ada 4 anak.

Keempat anak tersebut ada di Kecamatan Bantul dan Sewon.

Jumlah ini belum termasuk sejumlah anak yang kehilangan tulang punggung, karena satu di antara  orangtuanya meninggal akibat virus menular itu. 

"Kalau anak yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal akibat covid ada empat. Tapi data ini masih berjalan, karena kami masih mengumpulkan data dari sejumlah Kapanewon (kecamatan)," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, Waljito.

Pihaknya saat ini mengaku masih mengumpulkan data jumlah anak di Bumi Projotamansari yang kehilangan kedua orangtuanya karena terpapar virus Corona dengan menyisir semua Kalurahan. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved