Yuk, Jangan Ragu Menghubungi Selter Isolasi

Pemerintah Kabupaten Sleman mendorong masyarakat untuk segera menghubungi selter isolasi yang sudah disediakan ketika terjangkit Covid-19.

Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Shelter Rusunawa UII 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman mendorong masyarakat untuk segera menghubungi selter isolasi yang sudah disediakan ketika terjangkit Covid-19. Hal ini diharapkan mampu menekan tingkat kematian pasien isolasi mandiri (isoman) yang cukup tinggi di Sleman.

Data dihimpun Tribun Jogja dari TRC BPBD Sleman, hingga 20 Juli 2021 lalu, ada 280 orang meninggal dengan status positif Covid-19 saat menjalani isoman.

“Kami berusaha dorong masyarakat untuk datang ke selter setelah mengetahui dirinya positif, karena di selter mendapat pengawasan. Kalau isoman, kan tidak ada yang mengawasi. Saat perburukan (kondisi), mengejar RS penuh semua. Ini yang menyebabkan nyawa tidak tertolong,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo, Senin (26/7/2021).

Dia mencontohkan, di empat selter di Kabupaten Sleman, seperti Asrama Haji, Rusunawa Gemawang, Asrama Unisa dan Asrama UII, tidak ada kasus kematian. Selain karena pasien yang datang bergejala ringan, di selter juga ada pengawasan.

“Minimal di selter kalurahan bisa juga. Kami sudah menyiapkan,” katanya.

Hingga kini, Sleman terus menambah selter untuk isolasi pasien positif bergejala ringan. Dalam waktu dekat, Asrama Mahasiswa Dharmaputra Karanggayam milik UGM juga akan dijadikan selter untuk pasien Covid-19 dengan kapasitas 290 kamar.

Sementara itu, Kabupaten Gunungkidul mencatatkan jumlah kasus baru konfirmasi positif Covid-19 terendah sepanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat atau level 4. Meski begitu, angka kematian dilaporkan masih cukup tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty menyampaikan bahwa pada Senin (26/7/2021), pihaknya menerima 81 kasus baru terkonfirmasi positif. "Sebanyak 18 dari 81 kasus baru tersebut dilaporkan meninggal dunia," kata Dewi, Senin.

Adapun 63 kasus baru lainnya kini menjalani perawatan serta isolasi mandiri (isoman). Pada hari yang sama, dilaporkan pula 255 pasien telah sembuh. Sejauh ini Gunungkidul telah mencatatkan 13.332 kasus konfirmasi positif secara kumulatif, dengan 2.696 kasus dalam perawatan dan isoman.

"Kematian karena Covid-19 sudah mencapai 682 kasus," katanya.

Sejak PPKM darurat bergulir, Gunungkidul selalu mencatatkan angka di atas 100 kasus bari tiap harinya. Meski masih terjadi penambahan, jumlah kasus baru hari ini terbilang paling rendah.

Dewi menilai potensi penularan di masyarakat masih terjadi mengingat kepatuhan pada protokol kesehatan (prokes) masih kurang. Ia mengharapkan dukungan masyarakat dalam mematuhi prokes serta kebijakan pemerintah lewat PPKM. (ard/alx)

Selengkapnya baca Tribun Jogja edisi Selasa 27 Juli 2021 halaman 04.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved