Marak Aksi Hipnotis Alias Gendam, Kapolres Gunungkidul Janji Akan Ungkap Tuntas

Aksi kriminalitas bermodus gendam alias hipnotis kini tengah marak terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Adapun sejauh ini, aparat telah menerima laporan

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Kapolres Gunungkidul AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah (kedua dari kanan) memberikan bantuan pada salah satu korban aksi gendam. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Aksi kriminalitas bermodus gendam alias hipnotis kini tengah marak terjadi di Kabupaten Gunungkidul.

Adapun sejauh ini, aparat telah menerima laporan 4 kasus gendam terjadi di sejumlah wilayah.

Kapolres Gunungkidul AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah menyatakan akan mengungkap tuntas kasus tersebut. Apalagi kebanyakan korbannya adalah wanita lanjut usia (lansia).

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus gendam ini," kata Aditya lewat keterangannya pada Selasa (27/07/2021).

Baca juga: Tottenham Hotspur Muncul Sebagai Tujuan Potensial untuk Aaron Ramsey

Menurut data Polres Gunungkidul, terdapat 4 kasus gendam terjadi sepanjang Juli ini. Para korbannya masing-masing berasal dari Kapanewon Playen, Wonosari, Semin, dan Karangmojo.

Aditya pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenal. Sebab orang-orang tersebut dinilai berpotensi melakukan aksi kejahatan yang bisa merugikan.

"Jangan mudah terhasut oleh iming-iming apa pun, kecuali resmi dari perangkat setempat," ujarnya.

Aditya bersama jajarannya pun sempat mengunjungi para korban aksi gendam ini. Pihaknya turut memberikan bantuan berupa paket sembako bagi korban dan keluarganya.

Salah satu korban aksi gendam ini adalah Surani (70) wanita asal Kalurahan Ngawu, Playen. Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (25/07/2021) lalu.

"Korban kehilangan sebuah gelang emas seberat 20 gram dengan nilai kerugian mencapai Rp 12 juta," kata Hajar.

Menurut keterangan korban dan saksi, pelaku diduga berpura-pura menjadi petugas dari kapanewon. Modusnya adalah mendata warga lansia dengan alasan untuk program bantuan sosial (bansos).

Baca juga: West Ham United Dikabarkan Ajukan Tawaran Pinjaman untuk Gelandang Liverpool

Menyadari telah dihipnotis pelaku, Surani lantas melaporkan kejadian itu ke tetangganya. Mereka pun lantas membuat laporan ke Polsek Playen.

Hajar mengakui jika barang bukti pendukung kasus ini terbilang minim. Meski demikian, upaya pengungkapan pelaku yang sampai sekarang belum diketahui terus dilakukan.

"Sampai saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan," katanya. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved