Gulirkan Program 'Merdeka Vaksin', Pemkot Yogya Minta Tambahan 100 Ribu Dosis ke Pemerintah Pusat
Melalui program tersebut, 75 persen warga Kota Yogyakarta diharapkan bisa tervaksin pada 17 Agustus 2021, untuk merealisasikan target herd immunity.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta harus berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan program 'Merdeka Vaksin'.
Melalui program tersebut, 75 persen warga Kota Yogyakarta diharapkan bisa tervaksin pada 17 Agustus 2021, untuk merealisasikan target herd immunity.
Sampai sejauh ini, penduduk Kota Yogyakarta yang sudah terinjeksi vaksin COVID-19 ada di angka 113.212, atau sekira 32 persen dari jumlah wajib vaksin bagi penduduk berusia 12 tahun ke atas, yakni 352.599. Praktis, segala sumber daya wajib dikerahkan selama 21 hari kerja ke depan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menyampaikan Pemkot Yogyakarta terus berupaya keras untuk menambah ketersediaan dosis vaksin.
Sebab, dengan program 'Merdeka Vaksin' target injeksi harian otomatis meningkat sangat pesat hingga lebih dari 11 ribu.
"Kita berusaha minta ke pusat, sampai Pak Wali (Wali Kota Haryadi Suyuti) sendiri yang turun tangan, langsung telepon ke Menteri Kesehatan, atau Dirjen P2P. Jadi, Pak Wali minta langsung buffernya pusat, ya, guna mendukung program pekan vaksinasi ini," ungkapnya, Senin (26/7/2021).
Ia mengatakan, sejauh ini, Pemkot sudah meminta alokasi 100 ribu dosis vaksin corona.
Menurutnya, jumlah tersebut tergolong kecil untuk jumlah sasaran selama bergulirnya program 'Merdeka Vaksin'.
Akan tetapi, pihaknya wajib memperhatikan ruang penyimpanan yang dimiliki.
"Sementara kita mintanya 100 ribu dosis. Kita harus lihat ketersediaan ruang penyimpanan, sehingga mintanya segitu dulu. Biasanya, kita 10 hari sebelum habis sudah minta lagi, jadi ketersediaannya tetap memadahi," cetusnya.
Dijelaskan Emma, sepanjang program 'Merdeka Vaksin' berlangsung, Pemkot Yogyakarta pun bakal memprioritaskan penduduk ber-KTP Kota Yogyakarta untuk mendapat jatah vaksinnya.
Terlebih, menengok capaian selama ini yang sudah lebih dari 300.000, mayoritas ialah warga luar kota pelajar.
"Karena kemarin didahulukan nakes dan pelayanan publik, sehingga tidak bisa hanya memvaksin warga kota, tapi semua yang bekerja di kota, semua kita target," ujarnya.
Menurutnya, dalam program 'Merdeka Vaksin' ini, tercakup pula kalangan pelajar di atas 12 tahun, yang saat ini mulai dijangkau lewat vaksinasi di sekolah-sekolah.
Ia berujar, untuk mewujudkan kekebalan komunal 17 Agustus mendatang, dibutuhkan sebuah konsistensi.
"Kita harus bisa konsisten sampai Agustus nanti, dahulukan warga Kota Yogyakarta, mereka harus kita prioritaskan, ya. Kalau tidak, akan semakin lama tercapai herd immunity. Makanya seluruh warga kota kita dorong, agar segera mendatangi sentra vaksin," pungkasnya. (*)