Sebanyak 226 Remaja di Bantul Sudah Ikuti Vaksinasi Covid-19
Pemkab Bantul melalui Dinas Kesehatan belum melakukan vaksinasi khusus pelajar. Namun, untuk rentang usia remaja (12-17 tahun), program vaksinasi suda
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemkab Bantul melalui Dinas Kesehatan belum melakukan vaksinasi khusus pelajar.
Namun, untuk rentang usia remaja (12-17 tahun), program vaksinasi sudah mulai bergulir.
Hingga saat ini, dari target sasaran 72.145 remaja baru 226 yang sudah disuntik vaksin dosis pertama atau 0,31 persen. Sementara belum ada yang menerima untuk suntikan dosis kedua.
Kepala Seksi (Kasi) Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Bantul, Abednego Dani Nugrono mengatakan vaksinasi untuk usia remaja sejauh ini tidak ada kendala.
Jumlah yang divaksin masih sedikit karena program ini baru dimulai.
Baca juga: Puluhan Warga Klaten yang Terpapar COVID-19 Dievakuasi ke Asrama Haji Donohudan Boyolali
"Masih sedikit remaja yang divaksin karena baru dimulai. Perlu dipahami juga, pemberian vaksin Covid-19 harus mengikuti prioritas sesuai tingkat kerentanan," kata dia, Jumat (23/7/2021).
Pemkab Bantul terus berupaya menggencarkan program vaksinasi di masyarakat. Target sasaran warga yang harus divaksin sebanyak 752.225 orang.
Data yang masuk, hingga 22 Juli 2021, sebanyak 185.717 orang dari semua kategori sudah mendapatkan vaksin dosis pertama atau (24,69 persen). Di mana 75.654 orang di antaranya telah menerima suntikan dosis kedua atau setara (10,06 persen).
Target vaksin sebanyak 752,225 orang itu untuk semua kategori. Rinciannya, untuk tenaga kesehatan, targetnya 8,297 orang.
Yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 7,751 atau setara (93,42 persen). Sementara dosis kedua sudah disuntikkan 7,441 orang atau (89,68 persen).
Sejumlah kendala dihadapi saat penyuntikan vaksin untuk tenaga kesehatan. Di antaranya, ada nakes yang memiliki komorbid sehingga tidak bisa menerima vaksin.
"Ada juga yang sedang hamil. Lalu ada yang tensinya tinggi. Sehingga penyuntikan vaksin ditunda, menunggu kondisinya stabil," kata dr. Abed.
Sasaran berikutnya adalah vaksin untuk pelayan publik. Kategori ini, target sasaran di Bantul sebanyak 62.403 orang.
Realisasi yang telah divaksin melampaui target. Dosis pertama sebanyak 68.470 orang atau (109.72 persen) dan untuk dosis kedua 37.120 atau setara (59.48 persen).
Sementara, vaksin untuk lansia, target sasaran 122.672 orang. Jumlah yang sudah tervaksin dosis pertama 55.003 orang atau (44,84 persen). Suntikan dosis kedua 29.656 orang atau setara (24.18 persen).
Vaksin bagi masyarakat rentan memiliki target sasaran 123.099 orang. Yang sudah divaksin dosis pertama, 17.618 orang atau setara (14,31 persen) dan untuk dosis kedua 475 orang atau (0,39 persen). Kemudian, untuk kategori masyarakat umum target sasaran adalah 435.754 orang.
Dari jumlah itu, yang sudah disuntik dosis pertama 36.649 orang atau (8,41 persen). Sedangkan disuntik dosis kedua 962 orang atau (0,22 persen).
Saat ini ketersediaan stok vaksin, relatif cukup banyak.
"Stok vaksin saat ini 21.430 dosis. Jenisnya Sinovac. Sedangkan untuk vaksin AstraZeneca kosong," jelasnya.
Sejumlah usaha terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk melakukan percepatan vaksinasi. Terlebih, di tengah peningkatan angka kasus harian yang cenderung tinggi.
Baca juga: Terjun Jadi Petugas Rukti Jenazah Covid-19, Bu Lurah di Bantul Selalu Minta Maaf ke Keluarga Pasien
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Bantul belakangan ini rata-rata mencapai 500 orang per hari.
Karenanya, vaksinasi sebagai upaya proteksi dini terus digenjot dan digencarkan untuk masyarakat.
Bahkan, pihaknya mengaku telah mendapat instruksi dari Kementerian Kesehatan agar stok vaksin dosis pertama segera dihabiskan. Sementara untuk dosis kedua, akan segera dikirim.
Agus mengaku akan melakukan percepatan vaksinasi. Namun tetap berhitung cermat dengan mempertimbangkan stok vaksin untuk dosis kedua.
Jangan sampai masyarakat yang sudah waktunya vaksin dosis kedua justru kehabisan, karena sudah dihabiskan untuk vaksin tahap pertama.
"Kita akan melakukan percepatan vaksinasi namun tetap berhitung. Mempertimbangkan stok vaksin, dan pasokan yang akan dikirim dari pemerintah pusat. Ini agar semua dapat terlayani," tuturnya. (rif)