Headline

Jaga Buah Hati Anda, Anak Balita di Bantul Terinfeksi Varian Delta

Varian Delta dari Covid-19 dipastikan sudah menyebar di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Masyarakat diminta lebih disiplin menerapkan prokes.

Editor: Agus Wahyu
Tribunjogja/Ahmad Syarifudin
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Rahardjo (kanan) didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, drg. Sapta saat memberikan keterangan di kantornya. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Agus Budi Rahardjo mengungkapkan, infeksi Covid-19 varian Delta sudah terkonfirmasi secara ilmiah muncul di DI Yogyakarta, berdasarkan hasil penelitian oleh laboratorium FKKMK UGM.

Dari 20 kasus yang ditemukan dari hasil sampel whole genome sequencing (WGS), pihaknya mendapat feedback dari laboratorium UGM bahwa ada tiga sampel dari Bantul yang terkonfirmasi sebagai varian Delta. "Dari 20 kasus yang sudah diumumkan, 3 di-notif dari Bantul. (Yaitu), dua anak-anak dan satu dewasa," kata Agus, ditemui di kantornya, Rabu (21/7/2021).

Dua bocah yang terinfeksi varian Delta itu berusia 2 dan 15 tahun. Beruntung, ketiga pasien saat ini sudah selesai menjalani isolasi dan dipastikan sudah sembuh dari Covid-19.

Agus mengungkapkan, ada beberapa kriteria dan persyaratan terkait pengiriman sampel yang dicurigai sebagai varian Delta untuk diperiksa di laboratorium FKKMK UGM. Di antaranya, pasien positif Covid-19 adalah anak-anak, pasien yang sudah dua kali divaksin tapi tetap positif, penyintas Covid-19 yang dinyatakan positif dua kali.

Selain itu juga pasien dengan CT value di bawah 25 hingga pasien dengan riwayat perjalanan dari luar negeri. Pengiriman sampel bisa dilakukan dari Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP) maupun Labkesda.

"Tiga sampel dari Bantul yang dinyatakan Covid-19 varian Delta, dua sampelnya dikirim dari BBTKL PP dan satu dari Labkesda," terang dia.

Dikatakan Agus, dari informasi Menteri Kesehatan, varian Delta memiliki tingkat penularan 7 kali lebih cepat. Kemudian, saat virus menginfeksi tubuh, tingkat keparahan yang ditimbulkan relatif lebih tinggi. Karena itu, kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Bantul saat ini melonjak. Sebagian di antaranya pasien mengalami gejala ringan hingga berat.

"Pada hakikatnya, penularan varian Delta lebih cepat, lebih masif. Sehingga, memang inilah yang terjadi. Imbauan kami, masyarakat ketatkan protokol kesehatan. Sekarang prokesnya masker dobel. Di-dobeli kain, rada sumpek, tapi ya itu yang harus kita lakukan," kata dia.

Lebih berat
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty juga menyatakan varian Delta sudah masuk ke wilayahnya, berdasarkan hasil uji sampel oleh FKKMK UGM. Namun, ia mengaku belum bisa menyebutkan jumlah maupun asal warga yang terpapar varian tersebut.

"Perlu proses penelitian yang mendalam dan panjang untuk mengetahuinya," kata Dewi.

Proses tersebut juga sepenuhnya dilakukan oleh laboratorium yang mampu menangani. Pihaknya hanya mengirimkan sampel swab kemudian menerima laporan hasilnya.

Ia tak menampik varian Delta menular lebih cepat dan gejala yang timbul bisa lebih berat. Namun, upaya pencegahan dan penanganan dipastikan tak jauh berbeda dengan varian lain. Pengetatan penerapan protokol kesehatan dan penguatan vaksinasi jadi langkah utama.

Adapun hingga Rabu (21/7/2021), Gunungkidul mencatat 109 kasus baru, di mana 15 kasus di antaranya meninggal dunia. Pasien yang dinyatakan sembuh hari ini mencapai 285 kasus.

Secara kumulatif, Gunungkidul sudah mencatatkan 12.328 kasus konfirmasi positif. Sebanyak 3.087 merupakan kasus aktif dan sudah 8.651 kasus yang dinyatakan sembuh. "Angka meninggal dunia kini mencapai 590 kasus," kata Dewi.

Dengan keputusan pemerintah pusat memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 25 Juli mendatang, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Gunungkidul, Hery Sukaswadi menyatakan kegiatan patroli tetap akan dilakukan. Begitu pula dengan penyekatan hingga rekayasa lalu lintas. "Tetap kami lakukan patroli untuk mengedukasi dan menekan mobilitas masyarakat," kata Hery. (rif/alx)

Baca selengkapnya Tribun Jogja edisi Kamis 22 Juli 2021 halaman 04.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved