Tinjauan Sains : Ini Alasan Kenapa Masih Ada Orang yang Tidak Percaya Covid-19

Penyangkalan, termasuk di dalamnya adalah penolakan untuk mengakui fakta yang mengecewakan tentang peristiwa eksternal dan internal, termasuk ingatan,

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
news.un.org
ilustrasi Virus Corona (Covid-19) 

Ia mungkin termasuk orang yang tak bergejala, padahal bisa jadi ia sudah terpapar. Lantaran imunnya kuat, maka tubuhnya pun bisa melawan serangan virus. Ia baik-baik saja, namun ia akan menjadi super spreader yang menularkan virus kepada orang-orang di sekitarnya yang termasuk rentan atau berisiko tinggi mengalami gejala berat.

Tanda-tanda penyangkalan

Ada beberapa tanda bahwa Anda atau seseorang yang Anda kenal mungkin menggunakan penyangkalan sebagai mekanisme pertahanan. Beberapa tanda umum itu meliputi ;

  • Ia menolak untuk membicarakan masalah tersebut.
  • Ia menemukan cara untuk membenarkan perilaku Anda.
  • Ia menyalahkan orang lain atau kekuatan luar karena menyebabkan masalah.
  • Ia bertahan dalam suatu perilaku meskipun ada konsekuensi negatif.
  • Ia berjanji untuk mengatasi masalah di masa depan.
  • Ia menghindari memikirkan masalah.

Selain tanda-tanda ini, Anda mungkin merasa putus asa atau tidak berdaya. Pada tingkat tertentu, Anda tahu ada masalah yang perlu ditangani, tetapi Anda merasa bahwa tidak ada yang bisa dilakukan atau dikatakan untuk membuat perbedaan.

Ketika orang lain mencoba menawarkan nasihat atau bantuan, Anda mungkin mengabaikan kekhawatiran mereka dengan berpura-pura setuju atau menyuruh mereka untuk mengurusi urusan mereka sendiri.

Bagaimana berhadapan dengan mereka yang menyangkal covid-19?

Cukup sulit untuk 'menyadarkan' mereka yang sudah diliputi dengan penyangkalan. Ini terjadi karena mereka biasanya akan mencari teman yang memiliki pikiran yang sejalan dengannya. Ia juga hanya akan mempercayai informasi yang memperkuat pandangannya saja. Begitu bertemu dengan orang yang berbeda pandangan, maka ia akan langsung mengakifkan pertahanan diri bahwa pandangan tersebut keliru.

Orang dengan penyangkalan ini seperti berada dalam lingkaran yang hanya berisi orang-orang yang sejalan dengan mereka saja.

Tidak ada cara lain selain memaksa mereka untuk menerima paling tidak berdiskusi dengan orang yang berbeda pandangan dengannya. Proses rasionalisasi harus dilakukan. Pada awalnya tentu ini akan melahirkan penolakan dan penyangkalan kembali, namun ini bisa dilakukan untuk mengikis pandangan yang salah dengan memberikan pendapat lain yang berseberangan dengannya.

Kunci yang paling utama dalam upaya mengikis penyangkalan adalah dengan memberikan rasonalisasi-rasionalisasi, dan contoh-contoh yang masuk akal sehingga akan menantang mereka untuk mempertanyakan logika pemahaman mereka. (CNN Internasional/Very Well Mind/Mayo Clinic | Worldometers)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved