Skenario yang Disiapkan Pemda DIY untuk Atasi Masalah Keterisian RS Rujukan Covid-19 yang Kian Penuh

Menurut Aji, satu langkah darurat yang harus segera dilakukan adalah dengan penambahan kapasitas ruang perawatan untuk pasien Covid-19.

TRIBUNJOGJA/ Ardhike Indah
Rumah Sakit Medika Respati di Tajem, Maguwoharjo akan dijadikan RS darurat untuk pasien Covid-19. Foto diambil Sabtu (3/7/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan sejumlah langkah dan skenario untuk mengatasi masalah keterisian RS rujukan Covid-19.

Seperti diketahui, saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di wilayah DIY saat ini sudah mencapai lebih dari 99 persen, alias nyaris penuh.

Hal itu dipaparkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji.

Menurut Aji, satu langkah darurat yang harus segera dilakukan adalah dengan penambahan kapasitas ruang perawatan untuk pasien Covid-19.

Aji mengungkapkan, menurut skenario Menteri Kesehatan (Menkes), Pemda DIY perlu menambah sedikitnya 2.000 tempat tidur sehingga tekanan keterisian tempat tidur dapat menurun dari 90 persen ke 60 persen. 

"Kondisi BOR (tingkat keterisian) kita sudah sangat tinggi, bisa dibilang 100 persen karena sudah 99 persen sekian. Perlu ada penanganan dengan prediksi seandainya peningkatan konfirmasi positif kita itu 30 persen maka kekurangan bed itu sekitar 2.000." terang Aji saat ditemui di Kompleks Kepatihan usai mengikuti rapat koordinasi bersama pemerintah pusat, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 24 Jam Terakhir: Kembali Catat Rekor Tertinggi, Ini Rinciannya

Baca juga: Kemenkes Minta Pemda Dirikan RS Lapangan untuk Tangani Pasien Covid-19

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta akan mengalami masa yang berat jika penyebaran Covid-19 terus memburuk dalam satu hingga dua pekan ini.

Menkes mengatakan kedua provinsi tersebut akan mengalami kekurangan tempat tidur RS, baik untuk isolasi maupun ruang perawatan intensif.

Aji menjelaskan, dalam rapat koordinasi tersebut, pihaknya sempat berdialog dengan  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait masalah ini.

Kementerian PUPR pun berupaya membantu pengadaan RS lapangan dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki.

Di antaranya adalah Rumah Susun Asrama Mahasiswa PIAT UGM, Rumah Susun Asrama Mahasiswa UNY, dan Rumah Susun khusus ASN BBWS Serayu Opak di Ringroad Utara.

"Beliau (Menteri PUPR) akan bantu siapkan tiga tempat. Satu di rumah susun yang ASN BBWSO itu kapasitas sekitar 272 orang lalu juga di asrama mahasiswa UGM dan UNY yang dibangun PUPR dan itu belum digunakan. Masing-masing bisa menampung 166 orang," terangnya.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji (TRIBUNJOGJA/ Yuwantoro Winduajie)

 
Pemerintah pusat pun berjanji untuk membantu pengadaan peralatan medis maupun tenaga kesehatan yang bertugas di RS lapangan.

Menurut Aji, RS lapangan ini tidak terlalu membutuhkan banyak peralatan maupun sumber daya manusia. 

Sebab, nantinya RS tersebut akan dijadikan tempat perawatan lanjutan bagi pasien di RS rujukan Covid-19 yang kondisinya sudah membaik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved