Pemda DIY Berencana Salurkan Paket Obat Gratis untuk Pasien Isolasi Mandiri Pekan Depan
Pemda DIY berencana untuk menyalurkan paket obat gratis kepada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) mulai pekan depan.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY berencana untuk menyalurkan paket obat gratis kepada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) mulai pekan depan.
"Mudah-mudahan Minggu depan bisa dimulai. Saat ini Kimia Farma sedang melakukan pengadaan," jelas Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Kamis (15/7/2021).
Aji mengungkapkan, penyaluran obat akan dilakukan oleh TNI. Adapun penganggarannya juga disiapkan dari institusi tersebut.
Baca juga: Belum Masuk Prioritas, Vaksinasi Covid-19 untuk Anak di Kulon Progo Direncanakan Agustus 2021
Penyediaan paket obat, kata Aji, juga didukung oleh Menteri BUMN dan Menteri Kesehatan, sehingga diharapkan stok yang dibutuhkan akan tercukupi.
Mengingat saat ini kebutuhan obat makin tinggi sementara ketersediaannya semakin menipis bahkan langka.
Menko Marives, menurut Aji telah memerintahkan BUMN untuk memproduksi obat-obatan dalam jumlah besar sehingga bisa dibagikan secara cuma-cuma.
“Ini nanti akan sangat membantu karena obat-obat ini sekarang kalau kita cari itu sulit di masyarakat,” terang Aji.
Untuk mendapatkan paket obat gratis tersebut, pasien positif Covid-19 harus melapor lebih dulu ke puskesmas untuk dilakukan pendataan.
Nantinya puskesmas akan meneruskan laporan ini kepada Kodim setempat.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Keluarkan Aturan Salat Ied dan Pemotongan Hewan Kurban Saat PPKM Darurat
Menurutnya, koordinasi dan komunikasi yang baik berbagai pihak menjadi penting dalam upaya penyaluran obat-obatan ini.
Selain itu, pasien isoman juga diminta aktif melakukan pelaporan jika mengetahui dirinya telah terpapar Covid-19.
"Ketika positif lapor kepada Puskesmas adalah hal yang pertama yang harus dilakukan. Nantinya, diharapkan paket obat dapat mencukupi keperluan di lapangan sesuai data yang sudah terkumpul," ungkapnya.
"Yang menentukan dapat tidaknya dari Puskesmas, nanti yang nganterin obat itu TNI dan dibantu kecamatan, dan polsek," tambahnya. (tro)