Antusiasme Warga DI Yogyakarta Dapatkan Vaksin Covid-19, Antre Daftar Sejak Pukul 00.00 WIB
Salah satu cara untuk menekan penyebaran virus corona adalah dengan menyuntikkan vaksin Covid-19 ke tubuh masyarakat.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Salah satu cara untuk menekan penyebaran virus corona adalah dengan menyuntikkan vaksin Covid-19 ke tubuh masyarakat.
Di DI Yogyakarta, vaksinasi Covid-19 turut gencar dilaksanakan di lima kabupaten dan kota.
Hampir setiap hari ada agenda vaksinasi massal yang diinisiasi pemerintah maupun swasta agar kekebalan komunitas segera tercapai.
Cukup banyak masyarakat yang antusias untuk mendapatkan vaksin Covid-19 sesegera mungkin, mengingat banyaknya varian bermutasi.
Baca juga: Pilur Berpotensi Ditunda, DP3AKBPMD Gunungkidul Tunggu Perkembangan Situasi PPKM Darurat
“Daripada saya kena Covid-19 terus sakit dan tidak bisa kerja, saya daftar vaksinasi segera saja,” ungkap Gilang, salah satu warga DI Yogyakarta yang telah mendapatkan vaksin pertama Covid-19, Kamis (15/7/2021).
Sebelumnya, di media sosial, Gilang sempat membagikan kisahnya mendapatkan vaksinasi Covid-19 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kisah tersebut juga menjadi bagian dari keluhan Gilang kepada pihak RS lantaran dirinya harus menunggu, setidaknya lima jam untuk mendapatkan nomor antrian.
Di satu sisi, dia senang sudah bisa mendapatkan vaksin. Di sisi lain, Gilang cukup kesal dengan sulitnya mendapatkan vaksinasi lantaran birokrasi yang cukup berbelit.
“Saya pernah mencoba ke RS itu dua kali. Yang pertama itu hari Sabtu tanggal 10 Juli 2021. Pas hari itu, saya datang jam 4.15 WIB, ternyata sudah tidak kebagian nomor donk,” ungkap Gilang kepada Tribun Jogja.
Gilang pun mencari tahu, mengapa dia bisa tidak kebagian nomor padahal sudah datang satu jam lebih awal. Nomor itu menjadi bukti agar masyarakat bisa mendapatkan vaksin di RS tersebut.
“Ternyata pada datang jam 12 malam donk! Jam 4 itu saja sudah penuh, sudah tutup,” bebernya lagi.
Tak mau kalah, pada Senin 12 Juli 2021, Gilang pun datang ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pukul 12 malam agar bisa mendapat nomor.
Dia pun menumpuk berkas yang dibutuhkan, seperti fotokopi KTP dan memberikannya kepada petugas yang berjaga. Tidak diduga, ternyata nomor baru dikasih pukul 05.00 WIB pagi hari.
Artinya, Gilang dan sejumlah warga lain harus menunggu sekitar lima jam agar bisa mendapatkan nomor antrian tersebut.
“Ya, saya baru dapat nomor jam 5 pagi untuk vaksinasi tanggal 14 Juli 2021 alias hari Rabu. Jadi antri itu buat hari esoknya,” jelas Gilang.
Dia berharap, ke depan ada perbaikan dari fasilitas pelayan kesehatan (fasyankes) yang melayani vaksinasi Covid-19.
Menurutnya, ada banyak orang yang antusias untuk mendapatkan vaksin, tapi terkadang birokrasi menghambat keinginan mereka.
“Sekarang kan zaman digital. Manfaatkan saja Google Form atau yang lain. Ini tidak cuma di RS, di fasyankes lain juga deh kayaknya. Kalau bikin kerumunan gini kan malah jadi klaster Covid-19 baru,” tuturnya.
Putar Balik
Lain cerita dengan Eka. Sebagai mahasiswa perantauan di DIY, mendapatkan vaksin Covid-19 memang sulit.
Persyaratan yang telah ditentukan tidak bisa dia penuhi, meski dia sudah berharap segera mendapatkan perlindungan.
“Info vaksin di DIY ini kog kayaknya kurang masif apalagi buat pendatang kayak aku. Banyak yang mengharuskan KTP DIY atau surat domisili yang mana aku harus urus-urus lagi ke RT/RW. Ribet,” terangnya kepada Tribun Jogja.
Dia juga enggan untuk mengikuti vaksinasi massal karena ragu dengan kerumunan massa yang mungkin tercipta.
Hingga kini, Eka memilih untuk belum divaksin terlebih dahulu dan berada di rumah mengingat situasi sedang rawan.
Baca juga: Akbarru Massri Ramadhan Berlatih Ekstra Untuk Bandung International e-Poomsae Tournament
Harapan datang ketika Eka mendapatkan informasi dari seorang teman bahwa ada kuota untuk KTP Indonesia yang ingin divaksin Covid-19 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
“Pas itu ke RS tersebut ya, katanya ada 50 kuota KTP Non DIY dan dimulai jam 08.00 WIB. Aku datang jam 04.30 WIB, pikirku mau ambil nomor lah, agak pagi enggak apa. Ternyata, banyak orang berkerumun donk. Putar balik saja ke kos,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah atau pihak RS bisa menciptakan metode yang memudahkan masyarakat untuk vaksinasi Covid-19.
“Biar cepet herd immunity, registrasi harusnya cepet saja, daring dulu biar enggak ada kerumunan di tempat,” tandasnya.
Diperbaiki
Humas RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Anwar Fitanta menerima keluhan tersebut dan mengatakan pihaknya akan segera memperbaiki alur registrasi vaksinasi Covid-19.
Pihaknya tidak menampik bahwa masyarakat antusias untuk mendapatkan vaksin virus corona.
Antrian sudah ada sejak dini hari, meski pemberian nomor baru dimulai pukul 05.00 WIB.
“Ini sekarang menjadi evaluasi kami. Saat ini, kami sedang siapkan pendaftaran menggunakan sistem digital yang bisa diakses oleh calon penerima vaksin dari rumah masing-masing menggunakan Android,” kata Anwar kepada Tribun Jogja.
Dia mengatakan, sistem itu bakal dirilis minggu depan.
“Sementara ini, kami melakukan penurunan kuota vaksinasi per hari sejumlah 50% dengan harapan bisa mengurai antrian. Adapun jumlah vaksinasi yang kita layani rata rata sekitar 350 – 400 peserta,” tandasnya.
Pihaknya juga berharap pemerintah bisa menambah faskes yang melayani vaksinasi dan penambahan kuota peserta vaksin per hari. (ard)