Laut China Selatan Kembali Memanas, China Klaim Usir Kapal Perang AS USS Benfold
Laut China Selatan Kembali Memanas, China Klaim Usir Kapal Perang AS USS Benfold
"Republik Rakyat China terus memaksa dan mengintimidasi negara-negara pesisir Asia Tenggara, mengancam kebebasan navigasi di jalur global yang kritis ini,” tutur Blinken.
Sebelumnya, AS sempat mengirimkan salah satu kapal induknya USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan untuk melakukan misi rutin.
AS mengklaim kehadirannya dii Laut China Selatan merupakan kegiatan rutin Angkatan Laut AS di Indo-Pasifik.
Dalam kegiatan ini, AS juga melaksanakan operasi penerbangan, latihan serangan maritim hingga pelatihan taktis terkoordinasi antara unit darat dan udara.
"Operasi kapal induk di Laut China Selatan adalah bagian dari kehadiran rutin Angkatan Laut AS di Indo-Pasifik," kata Angkatan Laut AS.
USS Ronald Reagan tak sendirian bergerak di laut yang disengketakan ini, tapi didampingi kapal penjelajah rudal USS Shiloh dan kapal perusak rudal USS Halsey.
Laut China Selatan memang masih jadi salah satu pemicu ketegangan AS-China, di mana Beijing mengeklaim berhak atas hampir 90 persen wilayah Laut China Selatan.
Meski AS tak memiliki klaim wilayah di sana, mereka terus berupaya menjaga salah satu jalur perdagangan utama dunia itu sebagai perairan internasional yang bebas.
Karena itu, China kerap marah dengan pengerahan kapal dan jet tempur AS di Laut China Selatan.
Meski klaim historisnya terhadap Laut China Selatan sudah ditolak pengadilan arbitrase internasional pada 2016 lalu, China tetap menegaskan kepemilikannya dengan meningkatkan kehadiran militer di sana.
Dan, demi melawan sikap China, kapal perang AS terus memantau dan mengoperasikan Angkatan Laut-nya di Laut China Selatan dalam beberapa tahun terakhir. (*)