Hingga 10 Juli 2021, BPBD Kulon Progo Evakuasi 22 Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman
BPBD Kulon Progo telah melakukan pendampingan pemakaman dengan protokol Covid-19 selama Juni 2021 sebanyak 62 pemakaman
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Hingga 10 Juli 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo telah melakukan 22 evakuasi penjemputan terhadap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal ketika sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Mereka tersebar di beberapa kapanewon. Yakni Temon lima pasien, Kalibawang tiga pasien, Galur tiga pasien, Panjatan tiga pasien, Samigaluh dua pasien, Sentolo dua pasien, Lendah satu pasien, Kokap satu pasien, Wates satu pasien dan Girimulyo satu pasien," terang Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi, Senin (12/7/2021).
Sementara, BPBD Kulon Progo telah melakukan pendampingan pemakaman dengan protokol Covid-19 selama Juni 2021 sebanyak 62 pemakaman. Kemudian hingga 10 Juli 2021 sebanyak 41 pemakaman.
Joko menyebut dalam melakukan penjemputan maupun pemakaman bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kulon Progo juga menemui sejumlah kendala.
Seperti banyaknya tenaga yang terpapar Covid-19 dan menipisnya stok alat pelindung diri (APD).
"Kalau sebelum tanggal 28 Juni teman-teman di Palang Merah Indonesia (PMI) belum banyak yang terpapar sehingga masih di back up PMI untuk penjemputan," kata Joko.
Adapun terkait menipisnya ketersediaan APD, BPBD Kulon Progo berupaya untuk mencari bantuan.
Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Baning Rahayujati, mengatakan pasien yang meninggal ketika isoman dari kalangan lansia dan diketahui memiliki komorbid seperti jantung dan diabetes melitus.
Namun ada pula yang meninggal ketika mencari rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.
Apalagi dua RS rujukan di Kulon Progo yakni RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng sempat menutup sementara pelayanan instalasi gawat darurat (IGD).
Penutupan sementara IGD di RSUD Wates dikarenakan bangsal isolasi pasien Covid-19 penuh.
Sementara di RSUD Nyi Ageng Serang karena ketersediaan oksigen yang menipis. (*)