Yogyakarta

Restorasi Honda Super Cub C800, Memori Lawas Hidup Kembali

Super Cub C800 masuk kategori motor klasik yang tak termakan oleh waktu serta masih digemari lintas generasi, dari para orang tua hingga kawula muda.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo
Honda Super Cub C800 

Adapun Honda Super Cub C800 dibekali kapasitas mesin 86cc dengan mesin 1 cylinder ini mempunyai kompresi 9,2 : 1 serta hanya memiliki 3 persneling saja.

Selain itu, Honda Super Cub C800 sejak dulu memang terkenal akan keiritannya. Tentu saja hal ini wajar, mengingat  motor bebek ketika itu lebih mengedepankan efisiensi ketimbang performa sebab kendaraan roda dua era 1980-an murni buat wira-wiri membantu mobilitas.  

"Bahkan di iklannya atau poster lawasnya, Honda mengklaim Honda Super Cub C800 ini motor paling ekonomis yang mampu menempuh jarak 115 km per liter, dengan kecepatan konstan 30 km/ jam," ujar Ical.

Lebih lanjut Ical mengatakan, proses restorasi motornya ia percayakan pada sebuah bengkel di Kota Yogya, lantaran memang ia tidak memiliki basic otomotif. Hanya saja, sejak lama memang ia memiliki ketertarikan pada motor-motor lawas.

Proses restorasi dimulai sekira April 2020, namun pengerjaannya benar-benar molor dari target sebab bengkel tersebut terdampak pandemi Covid-19, yang menyebabkan kekurangan SDM.

Baca juga: Rubrik Otomotif Gaspol 52, Restorasi Total Suzuki A100 A2 yang Hanya Ada 100 Unit di Indonesia

"Proses restorasi meliputi bagian dalam mesin, baru kemudian mempercantik tampilan body dan kelengkapan aksesoris," ujarnya.

"Kalau dibilang identik seperti keluar dari bengkel sih tidak ya, mungkin sekira 70 persen saja. Cat pun dibuat sedikit berbeda dari aslinya dengan warna merah candy, agar tampilannya lebih fresh dan ngenomi," lanjutnya.

"Tapi part-part orisinil masih saya pertahankan di motor ini, misal bagian speedometer, mika lampu depan dan belakang, dan knalpot. Sedangkan sayap atau dek legshield menggunakan milik Super Cub C800 generasi berikutnya yang sudah double starter, serta saya sematkan kembali lampu senja yang berada di tebeng depan yang bentuknya mengotak," pungkasnya.

Bicara kapasitas mesin yang mungil, menurut Ical itu sebanding dengan kecepatan dan tenaganya.

Hanya saja, lantaran motor ini masih mengusung rem tromol, benar-benar harus diperhatikan dengan membersihkan kotoran dari debu atau tanah sehingga penggunaan rem dapat maksimal. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved