Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran, Jarak Luncur 1,1 Km ke Barat Daya

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Jarak Luncur 1,1 Km ke Barat Daya

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
Twitter @BPPTKG
Awanpanas guguran Gunung Merapi pada Jumat 9 Juli 2021 pukul 04.55 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 83 detik. Jarak luncur 1.100 meter ke baratdaya. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1,1 km pada Jumat (9/7/2021).

Adapun arah guguran menuju ke barat daya.

Dalam pengamatan enam jam mulai pukul 00:00-06:00 WIB, teramati 8 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya.

“Teramati juga 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah tenggara,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (9/7/2021).

Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 19-21 °C, kelembaban udara 69-72 %, dan tekanan udara 687-707 mmHg. 

Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. 

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.

Secara kegempaan, guguran terdeteksi terjadi 76 kali, amplitudo 3-31 mm berdurasi 10-115 detik.

Hembusan terjadi lima kali, amplitudo 3-6 mm, berdurasi 6-16 detik.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 8 Juli 2021, Awan Panas Meluncur Sejauh 1000 Meter Pagi Ini

Gempa hybrid/fase banyak berjumlah 37 kali beramplitudo 3-23 mm, S-P 0.3-0.5 detik, durasi 4-9 detik.

Vulkanik dangkal terjadi sebanyak 2 kali, amplitudo 45-75 mm berdurasi : 9-12 detik.

Tektonik jauh berjumlah 1 kali, amplitudo 3 mm, S-P tidak terbaca, durasi 16 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi berada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” ujarnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved