Kabupaten Gunungkidul
Pemkab Gunungkidul "Gelapkan" Alun-alun Wonosari Demi Kebijakan PPKM Darurat
Mulai Selasa (06/07/2021) pukul 20.00 WIB, lampu di Alun-alun Wonosari akan dipadamkan.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melakukan berbagai upaya demi mengurangi kerumunan warga selama masa PPKM Darurat.
Satu di antara titik sasaran kebijakan adalah Alun-alun Wonosari.
Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul Drajad Ruswandono menyatakan pihaknya akan memadamkan lampu-lampu penerangan di kawasan tersebut.
"Mulai Selasa (06/07/2021) pukul 20.00 WIB, lampu di Alun-alun Wonosari kami dipadamkan," kata Drajad pada wartawan, Rabu (07/07/2021).
Baca juga: Evaluasi PPKM Darurat, Bupati Gunungkidul Sebut Penurunan Kasus Hingga Mobilisasi
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com pada Selasa (06/07/2021), kawasan Alun-alun Wonosari hingga Taman Kuliner nyaris tidak ada kehidupan.
Selain jalan digelapkan, petugas pun memasang barikade di sisi selatan dan utara kawasan tersebut.
Drajad menjelaskan keputusan itu timbul setelah rapat koordinasi virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Panjaitan. Alasannya demi menguatkan atmosfer PPKM Darurat.
"Menurut kami keputusan ini terbilang tepat untuk menghindari kerumunan di kawasan Alun-alun Wonosari," jelasnya.
Meski demikian, Drajad memastikan penerangan bagi kantor pemerintahan, pasar, hingga wilayah tertentu tetap dinyalakan.
Sebab pihaknya perlu mengantisipasi terjadinya aksi kriminalitas.
Kepala Administrasi Pasar Wonosari, Sularno mengatakan pihaknya kini memadamkan lampu utama di teras depan setelah pukul 20.00 WIB.
Harapannya, kerumunan yang biasanya terjadi menjadi berkurang.
Baca juga: Obyek Wisata Ditutup Selama PPKM Darurat, Pelaku Wisata di Gunungkidul Pasrah
"Tapi tetap kami lakukan pengawasan dan pemantauan dengan petugas yang ada, dibantu Tim Satgas," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan Luhut selaku koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali meminta pergerakan masyarakat lebih diturunkan lagi.
Sebab saat ini belum sesuai target.
Ia mengatakan tingkat pergerakan masyarakat turun sekitar 16 persen sejak PPKM Darurat diberlakukan.
Namun diakuinya masih ada segelintir warga yang belum sepenuhnya mematuhi aturan pencegahan COVID-19 tersebut.
"Beliau (Luhut) meminta kalau bisa pergerakan masyarakat diturunkan lagi hingga 30 persen," kata Sunaryanta.( Tribunjogja.com )