Stok Oksigen di RSUD Kota Yogya Cukup untuk Dua Hari Kedepan
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan ketersediaan oksigen, baik liquid dan tabung di seluruh rumah sakit di wilayahnya masih mencukupi.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan ketersediaan oksigen, baik liquid dan tabung di seluruh rumah sakit di wilayahnya masih mencukupi.
"Sampai saat ini masih tercukupi. Dalam rakor di Kepatihan kemarin juga sudah disampaikan ya, sampai 20 hari itu masih tersedia cukup. Bahkan, supplier oksigen kemarin juga telah menyanggupi," terang Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat dikonfirmasi Minggu (4/7/2021) siang.
Terpisah, Direktur Utama RSUD Kota Yogyakarta, Ariyudi Yunita menandaskan, pihaknya terus mengupayakan adanya pemambahan ketersediaan oksigen.
Pasalnya, dalam situasi kasus COVID-19 yang semakin melonjak, kebutuhan akan oksigen pun otomatis turut bertambah signifikan.
"Sebenarnya kita masih kurang. Tapi, kita sedang mencoba terus (menambah ketersediaan), baik yang liquid, atau yang khusus di tabung-tabung itu, ya," ungkap Yunita.
Menurutnya, untuk ketersediaan oksigen liquid, yang jadi sentral untuk memenuhi kebutuhan para pasien di bangsal-bangsal, diprediksi masih bisa bertahan hingga dua hari ke depan.
Dengan catatan, jumlah pasien masuk stagnan. Artinya, tak terjadi lonjakan yang sangat drastis.
"Kalau liquid, kita masih sampai Selasa (6/7/2021) pagi, ya, Insyaallah. Tapi, itu kan tergantung jumlah pasien. Semakin banyak yang masuk, tentu semakin cepat habis. Kondisinya, kalau seperti ini, bisa sampai Selasa," tandasnya.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY Minta Aset Pemerintah Digunakan untuk RS Lapangan Covid-19
Baca juga: Insiden Habisnya Stok Oksigen di RS Sardjito, Politisi PKS Desak Menkes Pantau Kondisi Lapangan
"Sesuai rencana, Selasa akan ada penambahan. Setiap hari kita koordinasi sama PT Samator, kita kirimkan foto kadarnya, tinggal berapa, nanti akan diisi lagi. Terakhir, kita lakukan pengisian Jumat (2/7/2021) kemarin," lanjut Yunita.
Ia menjelaskan, pengisian oksigen liquid dalam waktu dekat memang menjadi jalan terakhir, guna mengantisipasi kekurangan stok.
Sebab, dirinya tak bisa menggantungkan harap pada ketersediaan oksigen tabung. Pasalnya, kini, keberadaannya dibutuhkan pasien non bangsal.
"Pasien kan ada juga yang dirawat di IGD, tidak di bangsal-bangsal. Jadi, semakin banyak pasien yang di IGD, otomatis kebutuhan tabung semakin banyak," ungkapnya.
"Saat ini yang stagnan di IGD masih 10 pasien. Jadi, tabung yang sekarang tersedia berisiko habis juga. Nah, kita sedang koordinasi dengan penyedia, di Klaten, yang khusus tabung, tapi masih antre di sana," pungkas Yunita. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)
Baca Selanjutnya: Breaking news kembali pecah rekor hari ini kasus covid di diy tambah pasien