PPDB SMP di DIY

Ada 1.000 Bangku Murid Kosong, Puluhan SMP Negeri Kekurangan Siswa

Sejumlah SMP di DIY ternyata masih kekurangan siswa dan seribuan kursi belajar masih kosong.

Editor: Agus Wahyu
istimewa
Ilustrasi PPDB 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO – Masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 telah usai beberapa waktu lalu. Namun, sejumlah sekolah di DIY ternyata masih kekurangan siswa dan seribuan kursi belajar masih kosong.

Di Kulon Progo, ada sembilan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dengan jumlah siswanya masih kurang memenuhi bangku yang tersedia. Hal serupa juga terjadi di Gunungkidul, di mana 34 SMP negeri kekurangan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulon Progo, Arif Prastowo mengatakan tak terpenuhinya bangku belajar di 9 sekolah itu karena jumlah siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) lebih sedikit dibandingkan daya tampung di SMP.

"Sehingga, selalu kekurangan siswa. Di tahun sebelumnya juga pernah terjadi, karena jumlah lulusan siswa kelas VI SD lebih sedikit dari daya tampungnya (di tingkat SMP)," katanya, Rabu (30/6/2021).

Ia merinci, sekolah yang kekurangan murid itu di antaranya SMP N 4 Pengasih (kekurangan 21 siswa), SMP N 2 Samigaluh (kurang 52 siswa), SMP N 3 Samigaluh (69 siswa), SMP N 1 Girimulyo (44 siswa), SMP N 2 Girimulyo (4 siswa), SMP N 3 Girimulyo (93 siswa), dan SMP N 4 Girimulyo (28 siswa).

Kemudian, di SMP N 2 Kokap kekurangan 34 siswa dan SMP N 3 Kokap 22 siswa. Jika ditotal, ada 367 kursi belajar yang masih kosong.

Adapun daya tampung SMP ada 4.576 siswa, dengan jumlah murid diterima ada 4.209 orang dari berbagai jalur. Rinciannya, jalur untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) 64 siswa, jalur zonasi 2.704 siswa, jalur prestasi 715 siswa, jalur perpindahan orang tua 62 siswa, dan jalur afirmasi 664 siswa.

MTs
Kepala Bidang Pembinaan SMP, Disdikpora Kulon Progo, Jujur Santosa mengatakan penyebab kekurangan siswa seperti di SMP yang ada di wilayah Girimulyo karena ada Madrasah Tsanawiyah (MTs) baru yang berada di perbatasan Purworejo dan Kulon Progo.

Sebelum ada sekolah baru itu, SMP di Girimulyo penuh. “Siswa yang berdomisili di Purworejo lebih memilih sekolah yang dekat dengan rumahnya," ucapnya.

Kepala Bidang (Kabid) SMP, Disdikpora Gunungkidul, Kiswara menyebut setidaknya ada 34 SMP negeri di wilayahnya yang mengalami kekurangan murid."Total kekurangannya mencapai 789 murid," katanya.

Merujuk data yang diberikan Kiswara, kekurangan paling banyak dialami SMP Negeri 3 Semin mencapai 66 murid. Disusul SMP Negeri 2 Paliyan yang kekurangan 60 murid baru.

Menurutnya, kondisi itu terjadi lantaran jumlah lulusan SD yang lebih banyak dibanding daya tampung peserta didik baru SMP. Adapun daya tampung SMP mencapai negeri dan swasta mencapai 10.356 murid, sedangkan lulusan SD ada 9.948.

"Selain itu ada pengaruh dari meningkatnya minat terhadap sekolah MTs (Madrasah Tsanawiyah) yang dikelola Kementerian Agama," jelas Kiswara.

Perpanjang
Terkait kendala tersebut, pihaknya pun memutuskan memperpanjang masa pendaftaran di SMP Negeri hingga 12 Juli. Adapun setelahnya tidak ada lagi perpanjangan pendaftaran. Kebijakan tersebut dikecualikan bagi SMP swasta, yang cenderung bisa menentukan sendiri waktu pendaftarannya. Namun, mereka tetap diminta berkoordinasi dengan Disdikpora.

"Bagi (sekolah) negeri yang masih kekurangan akan dilakukan skema perpindahan pada semester 2," kata Kiswara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved