Gelar Rapat Terbatas Soal Lonjakan Covid-19 di DIY, Sri Sultan: Masyarakat Harus Terapkan Prokes
Gelar Rapat Terbatas Soal Lonjakan Covid-19 di DIY, Sri Sultan: Masyarakat Harus Terapkan Prokes
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Minggu (20/6/2021) siang mengikuti rapat terbatas (Ratas) dengan Satgas Covid-19 Nasional.
Ratas ini membahas formula yang sesuai untuk menekan laju penularan Covid-19 di DIY yang dalam sepekan terakhir terus mengalami peningkatan.
Dalam kesempatan wawancara, usai ratas pada Minggu siang itu, Sri Sultan kembali menegaskan kepada masyarakat untuk menjadi subjek yang turut meminimalisir penyebaran Covid-19 DIY.
Dalam pemaparan yang disampaikan pada Rapat Penanganan Covid-19 secara daring Minggu siang itu, Sri Sultan melaporkan bahwa penambahan kasus positif di DIY cukup tinggi.
Di samping itu, beberapa Rukun Tetangga (Rt) yang berada di zonasi merah saat ini mencapai 19 RT dan yang berada di zonasi oranye mencapai 61 RT.
Lebih lanjut, Sri Sultan memaparkan bahwa penambahan kasus positif tersebut turut berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) baik isolasi maupun ICU di RS Rujukan Covid-19 DIY.
“Jadi, tadi juga sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan, updatenya, BOR itu 75%. Tapi dari kondisi tadi pagi, itu berubah. Setelah perkembangan kita ada di angka 65,44%.
Kenapa turun? Karena dari kondisi jumlah bed, yang tadinya 941, dengan kenaikan yang ada, sekarang bed yang ada menjadi 1224, sudah tambah 30% bed yang ada di khusus untuk Covid.
Khususnya di RSUP Sardjito dan Hardjolukito. Ada satu yang belum aktif, sekarang kita aktifkan,” jelas Sri Sultan dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Sri Sultan kembali menekankan bahwa pada instruksi terakhir No. 15/INSTR/2021 yang dikeluarkan tanggal 15 Juni 2021, benar-benar disadari dan dilaksanakan masyarakat.
“Kami berharap, dengan dikeluarkannya kebijakan tanggal 15 Juni yang semakin mengetati mobilitas masyarakat di setiap kelurahan, masyarakat sadar untuk menjaga dirinya sendiri dan itu otomatis akan bemanfaat bagi orang lain.
Tanpa kesadaran seperti itu, kita tidak akan bisa menurunkan, ya fluktuatif begini terus,” ujar Sri Sultan.
Adanya masyarakat yang kooperatif, menurut Ngarsa Dalem, akan membantu kinerja pemerintah dalam meminimalisir penyebaran Covid-19.
“Karena ini semua tergantung dari kita sendiri-sendiri, kita bisanya hanya mengambil kebijakan, berbuat sesuatu mengkonsolidasikan kesehatan masyarakat.
Kalau masyarakat menganggap enteng, ya kita juga kesulitan menindaklanjuti penularan,” tegas Ngarsa Dalem.