Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 19 Juni 2021, Keluarkan 16 Kali Guguran Lava Pijar Jarak 2 Km Menuju Barat Daya

Gunung Merapi mengeluarkan 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2000 meter ke arah barat daya, Sabtu (19/6/2021).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPPTKG
Visual Gunung Merapi 18 Juni 2021 malam 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2000 meter ke arah barat daya, Sabtu (19/6/2021).

Hal tersebut didapatkan dari pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00:00-06:00 WIB.

Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 18-21 °C, kelembaban udara 71-90 %, dan tekanan udara 570-707 mmHg.

Baca juga: UPDATE Bursa Transfer Liga Inggris: Chelsea Dikabarkan Capai Kesepakatan Lisan dengan Achraf Hakimi

Secara visual, gunung terlihat jelas. Asap  kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.

Secara kegempaan, tercatat ada 58 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm berdurasi 10-125 detik.

Hembusan tercatat 6 kali beramplitudo 4-11 mm dengan durasi 10-27 detik.

Gempa hybrid atau fase banyak terjadi sejumlah 18 kali dengan amplitudo 3-32 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan durasi 4-14 detik.

Gempa vulkanik dangkal sebanyak 5 kali dengan amplitudo 9-75 mm berdurasi 16-29 detik.

Gempa tektonik jauh tercatat 1 kali dengan amplitudo 7 mm, S-P 6 detik berdurasi 60 detik.

Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih di level III atau Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya.

Area itu meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Baca juga: Bahaya Lonjakan Gula Darah Penderita Diabetes di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya

Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. 

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. 

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. 

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved