Mengenal Mutasi Virus Corona Varian Delta yang Merebak di Indonesia, Gejala Umum dan Mirip Flu Berat

Varian delta ini disebut juga menjadi salah satu penyebab melonjaknya angka penularan covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia

Editor: Muhammad Fatoni
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Mutasi virus corona varian Delta atau B.1.617.2 dilaporkan telah merebak di sejumlah wilayah di Indonesia.

Di antaranya DKI Jakarta serta wilayah Kudus Jawa Tengah dan disebut-sebut memiliki risiko penularan yang sangat cepat.

Varian delta ini disebut juga menjadi salah satu penyebab melonjaknya angka penularan covid-19 di sejumlah daerah, termasuk di wilayah Kudus Jawa Tengah.

Adapun varian B.1.617.2 atau varian Delta ini pertama kali ditemukan di India.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan dari 34 spesimen dari Kudus yang diperiksa menggunakan teknik whole genome sequencing (WGS), 28 di antarannya positif varian Delta.

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di DI Yogyakarta Mengganas, DPRD DIY: Tunda Dulu Pembelajaran Tatap Muka

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunungkidul Catatkan Rekor Kasus Baru COVID-19 dalam Dua Hari Berturut-turut

Pemeriksaan, ucap Nadia, dilakukan oleh laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, sebagaimana dilansir dari Kompas.id, Senin (14/6/2021).

Lantas, apa saja gejala yang ditimbulkan dari varian Delta ini?

Dihimpun dari NBC Miami (10/6/2021), gejala dari infeksi virus corona varian Delta tak jauh berbeda dengan gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus asalnya.

ilustrasi Virus Corona (Covid-19)
ilustrasi Virus Corona (Covid-19) (news.un.org)

Namun, pada infeksi varian Delta, gejala-gejala tersebut akan menjadi lebih parah dan disebut lebih sulit ditangani melalui penanganan medis.

Gejala virus corona varian Delta, sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr. Bhakti Hansoti, di antaranya seperti:

  • Sakit perut
  • Hilangnya selera makan
  • Muntah
  • Mual
  • Nyeri sendi
  • Gangguan pendengaran.

Dalam kebanyakan kasus, pasien yang terinfeksi virus ini juga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen dan menderita komplikasi lain.

Dokter penyakit menular di Apollo Hospital India, Abdul Ghafur, mengatakan prevalensi gangguan pencernaan sebagai gejala yang ditimbulkan oleh infeksi varian Delta lebih besar daripada gejala serupa yang disebabkan oleh strain virus aslinya.

Akan tetapi, menurutnya, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian klinis untuk memastikan hal ini.

Mirip flu yang berat

Dilansir dari The Guardian (14/6/2021), para peneliti mengungkapkan, gejala umum virus Covid-19 varian Delta antara lain:

  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Demam.

Menurut seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London, Tim Spector, dari data yang berhasil dikumpulkan, gejala akibat varian Delta terasa seperti "flu yang berat".

"Covid sekarang berbeda, dia lebih menyerupai flu yang parah. Orang-orang mungkin berpikir hanya mengalami flu musiman dan mereka tetap pergi ke pesta, kami pikir ini masalah," kata Spector.

Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19
Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19 (Shutterstock/Kobkit Chamchod via kompas.com)

Pada awal Mei lalu, Spector melihat data dari gejala yang paling banyak dilaporkan penderita Covid-19.

Hasilnya, gejala saat ini berbeda dari yang banyak dikeluhkan para penderita sebelumnya.

Padahal, gejala Covid-19 secara umum adalah demam, batuk, dan anosmia atau kehilangan kemampuan membau dan indra perasa.

Menurut Spector, batuk tampaknya menjadi gejala paling umum kelima, sementara hilangnya penciuman tidak masuk dalam 10 besar gejala.

Lebih Mudah Menular

Dari sekian banyak varian baru hasil mutasi virus SARS-CoV-2, varian Delta disebut paling mudah menular.

Varian Delta atau dikenal juga dengan virus corona B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020.

Dilansir dari nymag.com, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ini adalah varian paling menular yang memicu gelombang pandemi di berbagai negara.

Para ilmuwan dari India menyebutkan, varian Delta disebut 50 persen lebih menular daripada varian Alpha atau varian pertama virus corona.

Baca juga: Ahli UGM Temukan Varian Delta di Kudus, Cepat Menular dan Pengaruhi Sistem Imun Tubuh

Baca juga: Klaster Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Menjamur, Sri Sultan: Corona itu Riil

Itulah sebabnya para ilmuwan percaya itu menjadi varian dominan secara global.

Salah satu kekhawatiran yang timbul dari strain Delta adalah kemampuan infeksinya yang disebut lebih mudah menyerang usia anak-anak.

Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) melaporkan adanya sedikit peningkatan kasus Covid-19 pada anak-anak yang sejalan dengan peningkatan infeksi strain Delta di tengah masyarakat.

Pejabat di Skotlandia juga melaporkan temuan serupa. Setidaknya ada 10 anak dirawat di rumah sakit akibat Covid-19. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mendominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved