Satpol PP DIY Sebut Pelanggar Prokes Oleh Wisatawan Mayoritas dari Jateng
Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengatakan rata-rata per hari saat Sabtu-Minggu terdapat 300 pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim Satuan Polsisi Pamong Praja (Satpol PP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengklaim masih banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) yang dilakukan oleh wisatawan.
Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengatakan rata-rata per hari saat Sabtu-Minggu terdapat 300 pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan.
Ia menjelaskan, pelanggaran prokes oleh wisatawan itu banyak ditemui di kawasan pantai.
"Rata-rata pas Sabtu-Minggu itu ada 300 per hari. Pelanggaran rata-rata tidak pakai masker," kata Noviar, kepada Tribun Jogja Selasa (15/6/2021).
Ia menambahkan, sanksi yang diberikan selain teguran lisan, para pengak hukum itu tak sungkan untuk memberikan sanksi fisik berupa push up hingga sanksi sosial membersihkan tempat umum.
"Sanksinya masih sama. Selain teguran lisan, pelanggar ada yang kami minta push up dan sanksi sosial," ungkapnya.
Masih kata Noviar, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DIY, wisatawan as Jawa Tengah (Jateng) paling banyak berkunjung ke DIY.
Noviar pun mengakui jika banyak para pelanggar prokes oleh wisatawan itu berasal dari Jateng.
"Jateng paling banyak. Kebanyakan terjadi di pantai. Ya sekitar 60 persen lah," ujarnya.
Sementara untuk pengamanan obyek wisata tengah kota, Noviar menegaskan bahwa hal itu tetap dilakukan.
Pihak Satpol PP DIY bekerja sama dengan Satpol PP Kota Yogyakarta untuk membagi tiga shift dalam pengawasan.
"Kalau di kota tetap kami lakukan pengawasan. Ada dibagi tiga shift, tapi paling banyak pelanggaran memang di kawasan pantai," pungkasnya. (*)