Yogyakarta

GKR Bendoro Sebut Tahun Ini Lebih Berat bagi Sektor Pariwisata DI Yogyakarta

Situasi pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai dianggap jadi pemicu beratnya sektor pariwisata untuk tumbuh.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Bupati Gunungkidul Sunaryanta (kiri) dan Ketua BPPD DIY GKR Bendoro (kanan) di Telaga Jonge, Semanu pada Rabu (09/06/2021) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendoro menilai 2021 ini menjadi tahun yang lebih berat bagi sektor pariwisata.

Situasi pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai dianggap jadi pemicunya.

Hal itu ia sampaikan saat acara Gerakan Wisata Sehat di Telaga Jonge, Kalurahan Pacarejo, Semanu, Gunungkidul pada Rabu (09/06/2021) kemarin.

"Memang saat ini sudah ada pergerakan, tapi terasa lebih berat," kata Bendoro.

Klaim tersebut didapatnya dari para pelaku wisata.

Baca juga: Sempat Tercoreng, Industri Pariwisata DIY Malah Tumbuh 6 Persen

Selain pandemi, ia mengatakan penyebab lain kondisi itu adalah situasi finansial para pelaku usaha.

Menurut Bendoro, saat awal pandemi para pelaku usaha masih memiliki simpanan cadangan.

Dana inilah yang setidaknya mampu membuat mereka bertahan melewati situasi yang terjadi.

"Namun ternyata hingga sekarang situasi masih tak menentu, sedangkan tabungan mereka menipis," jelasnya.

Bendoro tak menampik jika sektor wisata, khususnya di Kota Yogyakarta sempat tumbuh perlahan hingga 50 persen.

Namun angka itu kembali turun pasca fenomena harga makanan dan tarif parkir "nuthuk".

Fenomena tersebut menurutnya disebabkan oleh oknum.

Namun hal itu langsung mencoreng citra DIY dan Malioboro khususnya sebagai ikon wisata. 

"Wisata DIY jadi terdampak karena ada oknum yang melapor tidak pada tempatnya, tapi kami akui itu jadi PR bersama," kata Bendoro.

Ia menyatakan BPPD DIY kini berupaya keras memperbaiki citra yang sempat turun.

Termasuk memastikan aktivitas wisata tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: Kadin DIY Dorong UKM, Industri Kreatif, dan Pariwisata Terus Bergerak

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyebut bahwa roda perekonomian mulai tumbuh secara perlahan.

Menurutnya, pertumbuhan tersebut berada di kisaran 1 sampai 2 persen.

"Tapi itu secara makro, sedangkan sektor mikro belum begitu bergerak," katanya.

Sunaryanta pun menegaskan agar pelaku wisata di Gunungkidul tetap mengedepankan kedisiplinan prokes.

Sebab hal itu jadi kunci keamanan dan kenyamanan berwisata.

Pada sisi lain, ia memandang kepatuhan prokes akan berdampak positif pada ekonomi masyarakat.

Sebab dengan adanya kepercayaan, angka kunjungan bisa kembali meningkat secara perlahan.

"Saya yakin kegiatan ekonomi akan segera kembali bergerak ke depan," kata Sunaryanta.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved