Kabupaten Sleman
26 Warga Nglempong yang Isolasi di Rusunawa Gemawang Sudah Pulang
Meski Diperbolehkan pulang, warga tetap diminta menjalani Isolasi di rumah selama empat hari ke depan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Puluhan warga Dusun Nglempong, Padukuhan Ngemplak II, Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, yang sebelumnya terpapar COVID-19 dari klaster halalbihalal dan menjalani isolasi di Fasilitas Kesehatan Darurat COVID-19 (FKDC) rusunawa Gemawang sudah kembali ke rumah.
Meski Diperbolehkan pulang, warga tetap diminta menjalani Isolasi di rumah selama empat hari ke depan.
Dukuh Ngemplak II, Kalurahan Umbulmartani, Bambang Wardoyo mengungkapkan warga Nglmpong yang sudah pulang dari selter Isolasi Rusunawa Gemawang berjumlah 26 orang.
Mereka pulang pada Minggu (6/6/2021) pagi.
Saat ini, puluhan warga tersebut melanjutkan Isolasi dirumah empat hari ke depan.
Baca juga: Update COVID-19 DI Yogyakarta 6 Juni 2021, Tambah 295 Kasus, 211 Pasien Dinyatakan Sembuh
"Warga (yang sudah pulang), melanjutkan isolasi di rumah sampai hari Rabu (9/6)," kata dia, Senin (7/6/2021).
Menurutnya, semua warga Nglempong maupun Degolan yang sempat isolasi di Rusunawa Gemawang sudah pulang semua.
Begitu juga 3 orang yang Isolasi di Rumah Sakit, satu orang sudah pulang.
Sementara 2 orang lainnya masih menjalani perawatan karena belum sehat.
Saat ini, hanya tinggal 3 orang warga dusun Nglempong dan Degolan yang masih menjalani Isolasi selter yaitu di Asrama Haji.
Mereka adalah warga yang positif dari hasil swab lanjutan.
"Yang di Rusunawa Gemawang sudah pulang semua. Tinggal di Asrama Haji, 3 orang, dari hasil swab lanjutan," jelas dia.
Diketahui, kasus penularan COVID-19 di dusun Nglempong yang kemudian menjadi klaster halalbihalal itu bermula pada tanggal 19 Mei 2021.
Saat itu, ada satu warga yang dirawat di Rumah Sakit dan dinyatakan positif covid-19.
Selang sehari berikutnya, warga di beda RT ternyata positif juga.
Setelah ditracing, ketemu 5 warga yang bergejala dan positif.
Mereka tidak ada hubungan kekeluargaan dan rata-rata mulai merasakan gejala tidak enak badan dan batuk - pilek, sejak tanggal 17 Mei 2021.
Baca juga: Breaking News : Muncul Klaster Pabrik Tas di Playen, 20 Orang Dinyatakan Positif Covid-19
Sementara di dusun sebelahnya, Degolan, kasus pertama muncul tanggal 23 Mei.
Saat itu ada satu warga yang positif.
Warga tersebut diketahui, pernah mengikuti kegiatan kunjung mengunjungi saat lebaran bersama warga Nglempong lainnya.
Tim tracer Puskemas Ngemplak I kemudian menelusuri awal mula peristiwa tersebut.
Ternyata, warga setempat sempat melaksanakan kegiatan keagamaan bersama.
Bahkan, saat lebaran, warga satu dengan lainnya saling kunjung - mengunjungi dan terjadi kontak fisik satu sama lain, hingga menjadi klaster penularan.
Jumlah warga yang positif dari klaster ini, totalnya 62 orang. ( Tribunjogja.com )