Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 5 Juni 2021, Keluarkan Guguran Lava Pijar 4 Kali, Jarak Luncur 1.000 Meter
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis hasil pengamatan Gunung Merapi, Sabtu (5/6/2021).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis hasil pengamatan Gunung Merapi, Sabtu (5/6/2021).
Secara meteorologi cuaca cerah berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur, tenggara, dan barat.
Baca juga: UPDATE Sebaran Kasus Baru COVID-19 hingga Sabtu 5 Juni 2021 Pagi, Data Rinci di Seluruh Provinsi
Suhu udara 16-21 °C, kelembaban udara 72-90 %, dan tekanan udara 568-707 mmHg.
Secara visual, gunung terlihat jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
“Hari ini, terlihat guguran lava pijar sebanyak empat kali dengan jarak luncur maksimal 1000 meter ke arah barat daya,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.
Gempa guguran tercatat 81 kali dengan amplitudo 3-30 mm berdurasi 8-123 detik.
Hembusan terjadi sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3-8 mm berdurasi 14-28 detik.
Sedangkan gempa fase banyak teramati ada 51 kali dengan amplitudo 2-20 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan berdurasi 6-10 detik
Gempa vulkanik dangkal berjumlah empat kali dengan amplitudo 60-70 mm berdurasi 15-26 detik.
Hanik mengatakan, potensi bahaya saat inj berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Area tersebut meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Baca juga: 8 SHIO Beruntung Sepanjang Hari Ini Sabtu 5 Juni 2021, Penuh Hoki dan Dinaungi Nasib Mujur
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga perluw mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)