Guru di Pekalongan Nekat Masuk Sekolah Meski Sakit, Akhirnya 37 Orang Terpapar Covid-19
Guru di Pekalongan Nekat Masuk Sekolah Meski Sakit, Akhirnya 37 Orang Terpapar Covid-19
TRIBUNJOGJA.COM, PEKALONGAN - Berawal dari seorang guru yang nekat masuk saat sedang sakit, puluhan guru dan tenaga kependidikan di SMAN 4 Pekalongan, Jawa Tengah terpapar covid-19.
Guru yang sakit tersebut memaksa tetap masuk sekolah lantaran takut tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP) dipotong.
Saat ini para guru dan tenaga kependidikan yang terpapar covid-19 tersebut menjalani isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto guru yang nekat masuk kerja meski sakit awalnya mengeluh indera penciumannya tidak berfungsi.
"Terkait guru yang ada di SMAN 4 Pekalongan yang terpapar Covid-19 itu berawal dari adanya satu guru yang dalam kondisi sakit yang bergejala namun tetap masuk kerja," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet, Rabu (2/6/2021) sore.
Slamet menuturkan, kepala sekolah sempat menyayangkan guru tersebut berangkat kerja dalam keadaan sakit dengan gejala anosmia atau indera penciuman tidak berfungsi.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia Rabu 2 Juni 2021, Tambah 5.246 Pasien, Berikut Daftar Rinciannya
Baca juga: BREAKING NEWS : Naik Signifikan, Gunungkidul Catatkan 47 Kasus Baru COVID-19 Hari Ini
"Kata kepala sekolah, kenapa sudah tau sakit kok tetap masuk. Berdasarkan, informasi bahwa guru tersebut takut jika tidak masuk TPP nya dipotong," tuturnya.
Selain itu juga, guru tersebut takut memeriksakan kondisinya untuk meminta surat keterangan sakit.
Slamet mengatakan ketakutannya adalah jika guru dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Akhirnya, kepala sekolah menyarankan dan mengecek yang bersangkutan bersama dua guru lain yang telah kontak erat dengan melakukan swab test PCR pada tanggal (25/5/2021).
Hasilnya, ketiga orang tersebut dinyatakan positif Covid-19," katanya.
Selanjutnya, pada tanggal (28/5/2021) pihak sekolah kembali melakukan swab test PCR terhadap tujuh guru lainya dengan hasil satu orang positif Covid-19.
"Berdasarkan hasil itu, kesepakatan dari kepala sekolah melakukan swab test PCR terhadap 56 guru dan tenaga kependidikan lain pada tanggal (31/5/2021) dan hasilnya 33 orang dinyatakan positif Covid-19,
sehingga total terdapat 37 guru dan tenaga kependidikan yang positif Covid-19," imbuhnya.
Slamet menambahkan, pihaknya masih koordinasi terus penanganannya.