Cerita Wisatawan Asal Klaten yang Mengaku Dipaksa Sewa Jip Wisata ke Petilasan Mbah Maridjan

Netizen dengan nama Iqbal Basyari menuangkan keluh-kesahnya saat hendak ke petilasan Mbah Maridjan, di salah grup media sosial facebook (FB)

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Petilasan rumah Mbah Maridjan menjadi salah satu obyek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Cerita seorang wisatawan yang mengaku merasa dipaksa untuk menyewa jip wisata saat mengunjungi petilasan Mbah Maridjan, menjadi viral di sosial media.

Netizen dengan nama Iqbal Basyari tersebut menuangkan keluh-kesahnya di salah grup media sosial facebook (FB).

Ia bercerita bahwa dirinya tidak dibolehkan menuju Petilasan Mbah Maridjan menggunakan kendaraan pribadi.

Dia mengaku disetop dan harus memarkir kendaraan pribadi miliknya di Umbulharjo, Sleman.

Baca juga: Viral Curhat Wisatawan Soal Wajib Sewa Jip ke Petilasan Mbah Maridjan, Ini Kata Pegiat Jip Merapi 

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 1 Juni 2021, Gempa Guguran Terjadi 21 Kali

Kemudian ia diminta melanjutkan perjalanan dengan menyewa Jip atau motor dengan alasan jalan rusak.

Padahal, pengamatan dirinya jalan di sama sudah cukup baik dan bisa dilewati.

Karena tidak ingin berdebat, ia terpaksa tidak melanjutkan perjalanan, dan putar balik. 

"Mereka bilang kalau mau naik harus pakai jip, gak boleh pakai kendaraan pribadi alasannya jalan jelek, banyak jip. Padahal setahu saya jalan di sana bagus karna itu jalur evakuasi warga lereng Merapi. Kalau masalah banyak jip, itu memang wajar dan mustinya semua pengendara berhati-hati di jalan raya," ucap Iqbal dalam keterangannya, yang dikutip Tribun Jogja dari kompas.com, Senin (31/5/2021).

Setelah 15 menit menunggu, Iqbal melihat wisatawan yang mengendarai sepeda motor boleh ke lokasi.

Begitu juga dengan pengendara mobil pribadi dengan pelat AB. Iqbal kembali menanyakan soal sewa kendaraan.

Namun, petugas itu tetap berikukuh mewajibkan Iqbal menyewa jip dengan harga Rp 350.000-Rp 550.000.

Petilasan Mbah Maridjan
Petilasan Mbah Maridjan (TRIBUN JATENG/GALIH PERMADI)

Merasa tidak sepadan dengan yang akan didapatkannya di petilasan dan uang yang dikeluarkan, wisatawan yang mengaku asal Klaten, Jawa Tengah tersebut memilih putar balik.

Sesampainya di pos restribusi, Iqbal bertanya kepada petugas dan menunjukan foto lokasi dirinya distop.

Ia menanyakan terkait harus sewa jip jika ingin ke petilasan Mbah Maridjan.

Jawaban petugas di retribusi pun sama.

Tanggapan Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi Wilayah Timur, Bambang Sugeng, mengungkapkan keluhan wisatawan di media sosial ini menjadi permasalahan yang terus berulang kesekian kali.

Ia meluruskan, pihak Jip sebenarnya tidak ada hubungannya dengan hal itu.

Sebab, kata dia, yang terjadi di sana adalah oknum.

Ada sekelompok orang yang membuat lahan parkir pribadi dan menyetop wisatawan untuk parkir di sana. 

Pihaknya mengaku justru dirugikan. Sebab, dinarasikan harus naik Jip.

Padahal pengelola Jip sendiri tidak membuka rute khusus ke petilasan Mbah Maridjan.

Bahkan, sejak empat tahun silam, Bambang mengaku sudah berpikir kegiatan penyetopan wisatawan untuk parkir ini akan "membunuh" perlahan destinasi wisata petilasan Mbah Maridjan, maupun wisata lainnya yang ada di Kepuharjo dan Umbulharjo. 

"Ini sudah permasalahan kesekian kali. Itu dilakukan oleh oknum. Intinya, pihak jip tidak berkaitan dengan hal itu. Jip lepas dari semua itu. Jadi, tidak ada hubungannya," kata dia, dihubungi Senin (31/5/2021).

Baca juga: Saber Pungli Satreskrim Polresta Yogyakarta Pastikan Jukir Nuthuk Parkir Diproses Hukum

Baca juga: Lagi, Wisatawan di Yogyakarta Kena Tarif Mahal, Kali Ini Parkir Nuthuk di Jalan KH Ahmad Dahlan

Menurutnya, kegiatan penyetopan wisatawan untuk parkir dan melanjutkan perjalanan dengan jasa ojek ataupun Jip ini terus berulang.

Sebab, setiap berhasil menawarkan Jip, oknum tersebut otomatis akan mendapatkan Fee.

Pegiat Jip sendiri, diakui Bambang sudah tidak nyaman dengan permasalahan ini.

Sebab, kata dia, asosiasi Jip tidak pernah membuka trip dengan rute dari titik parkir ke petilasan Mbah Maridjan. 

Trip yang selalu ditawarkan pihak Jip ke wisatawan adalah menjelajah sejumlah destinasi.

Misalnya, ke Stonehenge, Museum Mini Sisa Hartaku, wisata lava Merapi dan batu alien, bahkan bunker hingga petilasan Mbah Maridjan. 

"Tapi kalau trip spesial khusus ke petilasan Mbah Maridjan saja, itu enggak ada," ujar dia. 

Bambang mengungkapkan, jalan menuju tempat petilasan Mbah Maridjan adalah jalan yang sudah dibuka untuk umum.

Apabila wisatawan mau naik menggunakan kendaraan pribadi sebetulnya tidak apa-apa.

Karenanya, untuk mengurai polemik ini, dalam waktu dekat, menurutnya, akan ada tindak lanjut penyelesaian dari pihak-pihak terkait maupun Pemerintah Kabupaten Sleman. 

"Ini butuh duduk bareng. Akan ada forkompinda menindaklanjuti bersama dengan pihak terkait," ujar dia. 

Museum Merapi_1809_9
Museum Sisa Hartaku di lereng Gunung Merapi (Tribun Jogja/ Mona Kriesdinar)

Bupati Sleman Turut Berkomentar

Unggahan netizen yang mempertanyakan soal wajib sewa jip ke petilasan Mbah Maridjan inipun menjadi viral di sosial media.

Bahkan, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, sempat ikut memberikan komentar setelah postingan diunggah juga oleh @merapi_uncover.

Kustini pun mengaku akan melakukan pemeriksaan dan tindak lanjut, dengan penyelesaian masalah. 

"Semoga kawasan wisata Merapi tetap nyaman untuk berwisata," tulisnya. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suci Iriani Sinuraya, mengungkapkan, pihaknya sedang menelusuri soal kejadian yang viral di destinasi wisata tersebut.

Rapat koordinasi dengan lintas pihak menurutnya akan segera dilakukan.

"Kami akan adakan rapat koordinasi lintas pihak, terkait dengan tindak lanjut hal ini ke depannya," kata dia.

( Tribunjogja/Ahmad Syarifudin/kompas.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved